Jumat 17 Jun 2022 01:05 WIB

Ribuan Warga Bangladesh Tuntut India Kecam Penghinaan Islam dan Nabi Muhammad

PM Bangladesh kecam pernyataan dua petinggi BJP tapi tetap jaga hubungan dengan India

Rep: Lintar Satria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Anggota dan pendukung partai Islamis Islami Andolan Bangladesh menghadiri protes terhadap India menyusul komentar menghina Nabi Muhammad, setelah salat Jumat di Masjid Nasional Baitul Mukarram di Dhaka, Bangladesh, 10 Juni 2022. Dua pemimpin senior dalam keputusan Perdana Menteri India Partai Bharatiya Janata (BJP) memicu kecaman diplomatik internasional dari 57 negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI), serta Arab Saudi, Qatar, Kuwait, dan Iran, menyusul komentar menghina mereka terhadap Nabi Muhammad.
Foto: EPA-EFE/MONIRUL ALAM
Anggota dan pendukung partai Islamis Islami Andolan Bangladesh menghadiri protes terhadap India menyusul komentar menghina Nabi Muhammad, setelah salat Jumat di Masjid Nasional Baitul Mukarram di Dhaka, Bangladesh, 10 Juni 2022. Dua pemimpin senior dalam keputusan Perdana Menteri India Partai Bharatiya Janata (BJP) memicu kecaman diplomatik internasional dari 57 negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI), serta Arab Saudi, Qatar, Kuwait, dan Iran, menyusul komentar menghina mereka terhadap Nabi Muhammad.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Ribuan orang berunjuk rasa di Ibukota Dhaka menuntut pemerintah Bangladesh dan India mengecam pernyataan dua pejabat partai berkuasa India yang menghina Islam. Unjuk rasa dimulai di masjid raya Baitul Mukarram.

Polisi memblokir para pengunjuk rasa yang bergerak menuju Kedutaan Besar India. Pengunjuk rasa, Kamis (16/6/2022) mendesak negara-negara mayoritas muslim memboikot produk India dan memutus hubungan dengan New Delhi.

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dengan terbuka mengecam keras pernyataan dua petinggi Bharatiya Janata Party (BJP). Hasina mempertahankan hubungan yang hangat dengan India.

Baca juga : Alasan Warga Jonggol Tolak UAS: Radikal dan tak Masuk Rekomendasi Kemenag

Media India melaporkan Menteri Informasi dan Penyiaran Bangladesh Hasan Mahmud mengatakan persoalan ini merupakan permasalahan internal India. Pengunjuk rasa menerikan slogan "turun dengan Modi" dan "penghinaan pada Islam, tidak akan ditoleransi."

Banyak yang membawa papan unjuk rasa yang bertuliskan "We love Muhammad." Juru bicara Islami Andolon Bangladesh yang mensponsori unjuk rasa Shahidul Islam Kabir mengatakan setelah polisi memblokir demonstran lima orang diizinkan berjalan menuju kedutaan besar India.

Kelompok tersebut berjanji untuk melanjutkan demonstrasi mereka. Meski pemerintah India berusaha meredam amarah berbagai negara dengan mengatakan mereka menghormati semua agama.

Baca juga : Manusia Cyborg Pertama di Dunia Tutup Usia Akibat Penyakit Saraf

Pernyataan Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal mengenai Nabi Muhammad terus menuai kecaman diplomatik. Pekan lalu NDTV melaporkan setidaknya 16 negara yang mengajukan protes resmi pada India atas pernyataan kontroversial tersebut.

Negara-negara itu antara lain: Irak, Iran, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Oman, Malaysia. Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania, Afghanistan, Pakistan, Bahrain, Maladewa, Libya, Turki dan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement