Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alpia Nur Zakiyyah Atorid

Tujuh Macam Dosa Besar

Agama | Thursday, 16 Jun 2022, 19:54 WIB

Dosa merupakan akibat dari melanggar perintah Allah. Dosa besar merupakan melanggar larangan Allah dengan perkara yang besar atau berat, sedangkan dosa kecil merupakan melanggar larangan Allah dengan perkara yang kecil atau ringan. Baik keduanya sama-sama dosa yang patutnya dihindari karena tidak baik melanggar perintah Allah.

Terdapat tujuh dosa besar menurut Rasulullah, dalam hadits beliau : dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, "Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan!" Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa saja itu?" Beliau menjawab, "Syirik kepada Allah, melakukan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah untuk dibunuh kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari peperangan, dan menuduh berzina wanita yang suci mukminah yang tidak tahu-menahu." (HR. Bukhari-Muslim).

Berikut penjelasan mengenai tujuh macam dosa besar sabda Rasulullah :

Syirik Kepada Allah

Syirik merupakan dosa besar karena mempersekutukan Allah, atau menduakan Allah. Yang berarti mereka yang syirik tidak percaya terhadap Allah, apa yang telah Allah janjikan kepada mereka merupakan rezeki nya masing – masing yang telah diatur.

Lakukan Sihir

Sihir merupakan dosa besar, mempelajari sihir dan mengamalkannya pun dosa besar. Sihir adalah perbuatan setan untuk menghasut dan melalaikan manusia kepada Tuhannya dengan percaya kepada mantra – mantra yang diucapkan pelaku sihir untuk meminta bantuan kepada setan untuk menyakiti orang lain atau membuat dirinya beruntung.

Bunuh Jiwa

Membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali yang hak, setiap jiwa mempunyai hak untuk hidup layaknya hak asasi manusia. Membunuh manusia tanpa alasan yang dibenarkan syariat merupakan dosa besar. Ada orang kafir yang ketika dibunuh orang seorang muslim tanpa alasan yang jelas merupakan dosa besar yakni kafir dzimmi, mu’ahad, dan mustaman. Bagi seorang mukmin yang membunuh mukmin lain, disebutkan dalam An-Nisa ayat 93 bahwa balasannya adalah neraka jahannam dan kekal di dalamnya.

Makan Riba

Memakan harta riba merupakan dosa besar karena merugikan satu pihak yang itu yang berhutang, riba pula dapat membuat yang miskin menjadi nambah miskin dan yang kaya menjadi nambah kaya. Melakukan riba seperti merampas kekayaan orang lain, riba juga dapat menimbulkan kebencian dan permusuhan diantara keduanya yang berhutang dan piutang.

Makan Harta Anak Yatim

Memakan harta anak yatim merupakan dosa besar karena merupakan hal sewenang – wenang kepada anak yatim dengan menguasai hartanya, lalu merampas haknya karena kelemahannya.

Lari Dari Peperangan

Melarikan diri dari perang jihad pada saat berjuang merupakan hal yang tidak dibolehkan karena melemahkan kaum muslimin dan menguatkan orang – orang kafir. Ketika ada yang mundur dari medan perang hal itu membuat pasukan muslim lainnya menjadi kecewa dan akan melemahkan mereka. Saat di medan perang mintalah kepada Allah agar diselamatkan.

Tuduh Wanita Mukminah Zina

Menuduh wanita mukmin baik – baik (berkeluarga) berzina adalah dosa besar karena dapat merugikan pihak wanita yang tidak melakukan zina namun dituduh, dan membuat wanita tersebut tidak bisa berkata – kata karena ketakutan atas tuduhan palsu itu. Orang yang menuduhnya pula melakukan pembohongan besar.

Hindarilah setiap perkara dosa, baik itu dosa besar atau dosa kecil. Allah membuat larangan tentu dengan maksud dan tujuan yang bermaksud baik untuk kita sendiri. Semoga dengan kita menghindari dosa, kelak kita akan mendapat ganjaran baik. Aamiin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image