Kamis 16 Jun 2022 21:32 WIB

Jerman akan Kirim Peluncur Roket ke Ukraina Sekitar Akhir Juli

NATO akan memberikan dukungan kuat buat Ukraina.

Dalam foto ini disediakan oleh Kantor Pers Kepresidenan Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, kanan tengah, berfoto selfie dengan prajurit di dekat garis depan di wilayah Donetsk, Ukraina, Minggu, 5 Juni 2022.
Foto: AP/Ukrainian Presidential Press Off
Dalam foto ini disediakan oleh Kantor Pers Kepresidenan Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, kanan tengah, berfoto selfie dengan prajurit di dekat garis depan di wilayah Donetsk, Ukraina, Minggu, 5 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KYIEV -- Jerman mengatakan negaranya akan dapat mengirim peluncur roket ganda ke Ukraina mulai bulan depan.

Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht menegaskan bahwa negaranya dapat mulai mengirimkan tiga peluncur roket ganda yang dijanjikan pada akhir Juli atau awal Agustus ke Ukraina.

Baca Juga

“Pelatihan peluncur roket ganda ini dapat dimulai pada akhir Juni,” ucap Lambrecht kepada wartawan dalam perjalanan ke pertemuan menteri pertahanan NATO.

Menteri Pertahanan Slovakia Jaroslav Nad juga mengumumkan bahwa lima helikopter yang disumbangkan Slovakia telah tiba dengan selamat di Ukraina.

Bantuan tersebut termasuk empat helikopter Mi-17 dan satu helikopter Mi-2 yang telah digantikan oleh helikopter UH-60M Black Hawk oleh tentara Slovakia.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/jerman-akan-kirim-peluncur-roket-ke-ukraina-sekitar-akhir-juli/2615235.

Bersama Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, Sekretaris Jenderal NATO Jens mengatakan para menteri pertahanan NATO membahas dukungan nyata yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Ukraina. KTT para pemimpin NATO akan diadakan pada 29-30 Juni di Madrid.

Menurut Stoltenberg, para pemimpin NATO akan menyepakati paket bantuan komprehensif untuk Ukraina dan membantu Ukraina dalam transisi dari peralatan era Soviet ke peralatan NATO modern.

Lebih dari 4.452 warga sipil telah tewas di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang terhadap Ukraina pada 24 Februari. Lebih dari 14 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, termasuk lebih dari 7,5 juta yang telah melarikan diri ke negara lain, menurut data PBB.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement