Jumat 17 Jun 2022 06:54 WIB

Jamaah Haji Perlu Minum Oralit Ganti Cairan Tubuh Cegah Dehidrasi

Jamaah haji sebaiknya minum oralit setelah beraktivitas.

Tetap bermasker: Jamaah haji Indonesia gelombang 1 usai menunaikan ibadah sholat zhuhur berjamaah di Masjid Nabawi, Selasa (14/6). Jamaah tetap mengenakan masker demi mencegah penularan virus Covid-19 meski  tidak ada kewajiban dari pihak Arab Saudi untuk bermasker selama menjalankan ibadah.. Jamaah Haji Perlu Minum Oralit Ganti Cairan Tubuh Cegah Dehidrasi
Foto: Republika/Syalabi
Tetap bermasker: Jamaah haji Indonesia gelombang 1 usai menunaikan ibadah sholat zhuhur berjamaah di Masjid Nabawi, Selasa (14/6). Jamaah tetap mengenakan masker demi mencegah penularan virus Covid-19 meski tidak ada kewajiban dari pihak Arab Saudi untuk bermasker selama menjalankan ibadah.. Jamaah Haji Perlu Minum Oralit Ganti Cairan Tubuh Cegah Dehidrasi

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji perlu minum oralit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat cuaca panas di Tanah Suci, Arab Saudi. Minum oralit bisa mencegah jamaah mengalami dehidrasi.

"Jamaah dibagikan oralit. Sebaiknya diminum setelah beraktivitas," kata Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Mekkah Imran Saleh, Kamis (16/6/2022).

Baca Juga

Imran mengatakan oralit dapat mengganti elektrolit yang keluar dari tubuh. Menurut dia, setiap jamaah sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci mendapatkan perlengkapan untuk menjaga kesehatan, seperti oralit, masker medis, masker kain, semprotan, dan krim anti pegal.

Cuaca Arab Saudi saat ini panas mencapai di atas 40 derajat Celsius. Bahkan, dua hari lalu pada Selasa (14/6/2022) temperatur udara mencapai 46 derajat Celsius.

Imran mengingatkan jamaah minum air jangan tunggu sampai haus. Ia menyarankan agar minum setiap satu jam sebanyak 200 cc.

"Minimal tiga liter sehari karena disini tidak sama dengan Indonesia. Aktivitas sudah berat, panas, penguapan tinggi jadi untuk ganti cairan itu minum air," kata dia.

Dia mengatakan, pentingnya untuk minum karena cuaca panas di Arab Saudi yang berbeda dengan cuaca di Indonesia. Jika cuaca panas di Indonesia akan berkeringat, sedangkan di Saudi cuaca panas tapi tidak berkeringat hanya terasa perih di kulit dan tidak terasa terjadi penguapan sehingga tanpa sadar mengalami dehidrasi.

"Jadi paling bagus adalah minum air, jangan tunggu sampai haus," kata Imran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement