Sabtu 18 Jun 2022 07:35 WIB

Jatim Terima 1.000 Dosis Vaksin PMK

Prioritas penyuntikan vaksinasi ini diutamakan bagi sapi perah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau kegiatan vaksinasi PMK.
Foto: Dokumen
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau kegiatan vaksinasi PMK.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, pihaknya telah menerima 1.000 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Kementerian Pertanian, menjelang pelaksanaan Idul Adha 1443 H. Khofifah mengungkapkan, dari total 3 juta dosis vaksin PMK yang didatangkan Kementan, Jawa Timur mendapat kuota 1,5 juta dosis.

Dari jumlah tesebut, sebanyak 10 ribu dosis telah masuk ke Indonesia, dan 1.000 di antaranya telah sampai di Jatim. "Selanjutnya langsung didistribusikan ke Kabupaten Sidoarjo sebanyak 200 dosis dan Pasuruan sebanyak 800 dosis," ujarnya, Jumat (17/6).

Khofifah menjelaskan, pemberian vaksin PMK kepada sapi membutuhkan tiga kali vaksin. Tahap pertama dilakukan saat ini. Kemudian, tahap kedua dilakukan setelah empat atau enam pekan pemberian vaksin dosis pertama. Sedangkan tahap ketiga diberikan setelah enam bulan pemberian vaksin kedua.

"Vaksin yang dikirim ke Jatim masih minim yakni 1.000 dosis dan baru terpakai sejumlah 200 suntikan. Dalam sekali membuka botol vaksin mampu untuk menyuntik 100 sapi dan harus habis disuntikkan. Saat ini prioritas untuk sapi perah," ujarnya.

Khofifah menegaskan, prioritas penyuntikan vaksinasi ini diutamakan bagi sapi perah mengingat stok yang sangat terbatas. Untuk itu, diharapkan vaksin lokal dari Pusvetma bisa segera rampung pada akhir Juli atau awal Agustus.

"Kebutuhan vaksin menurut kami sangat emergency sekali. Karena percepatan transmisi penularan PMK sangat cepat. Oleh karena itu, kami harap ada percepatan suplai vaksin dari pemerintah pusat sembari menunggu vaksin lokal dari Pusvetma," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement