Ahad 19 Jun 2022 03:45 WIB

PM Swedia: Perjanjian dengan Pendukung YPG/PKK di Parlemen akan Segera Berakhir

Perjanjian dengan Kakabaveh akan berakhir dalam tiga bulan

Masa jabatan parlemen Amineh Kakabaveh, yang merupakan pendukung organisasi teroris YPG/PKK, akan berakhir dalam tiga bulan
Masa jabatan parlemen Amineh Kakabaveh, yang merupakan pendukung organisasi teroris YPG/PKK, akan berakhir dalam tiga bulan

REPUBLIKA.CO.ID., STOCKHOLM -- Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson pada Jumat (17/6/2022) mengatakan bahwa perjanjian yang ditandatangani bersama anggota parlemen independen Amineh Kakabaveh, yang merupakan pendukung organisasi teroris YPG/PKK, akan segera berakhir.

Andersson mengatakan kepada harian setempat bahwa masa jabatan parlemen Kakabaveh akan berakhir dalam tiga bulan, sehingga perjanjian dengannya akan kehilangan validitasnya.

"Ini adalah kesepakatan antara Partai Sosial Demokrat dan seorang anggota parlemen. Kesepakatan ini akan berakhir ketika masa jabatan parlemen Kakabaveh segera berakhir," kata Andersson.

Tidak akan ada negosiasi dengan Kakabaveh dalam pembicaraan anggaran tambahan yang ditunda hingga minggu depan, imbuh dia.

Andersson membutuhkan 175 dari 349 anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan dan terpilih sebagai perdana menteri pada 24 November dengan satu suara, termasuk Kakabaveh.

Sebagai imbalan atas pemungutan suara ini, sebelumnya sebuah kesepakatan ditandatangani antara Partai Sosial Demokrat yang berkuasa dan Kakabaveh untuk mendukung kelompok teror YPG/PKK.

Mengevaluasi embargo senjata terhadap Turki, dia mengatakan keputusan dibuat berdasarkan kasus per kasus.

Saat ini tidak ada embargo senjata terhadap Turki dari Swedia, ujar Andersson, dan mengatakan bahwa mereka terus-menerus berhubungan dengan Turki untuk menyelesaikan beberapa pertanyaan tentang bagaimana negaranya bekerja untuk memerangi terorisme.

Partai-partai oposisi menuduh pemerintah Sosial Demokrat membahayakan proses NATO dengan melanjutkan kesepakatan dengan Kakabaveh.

Pada 15 Juni, Kakabaveh meminta pemerintah Swedia untuk tidak mengekspor senjata ke Turki, dan mengatakan bahwa jika tidak, dia akan memilih menentang pemerintah dalam negosiasi anggaran.

Swedia dan Finlandia secara resmi mendaftarkan diri untuk bergabung dengan NATO bulan lalu – keputusan yang didorong oleh perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari.

Tetapi Turki, anggota lama aliansi, telah menyuarakan keberatan atas tawaran keanggotaan, mengkritik negara-negara tersebut karena menoleransi dan bahkan mendukung kelompok teroris.

Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turkiye, AS, dan Uni Eropa – telah bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang. YPG/PKK adalah cabang PKK di Suriah.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pm-swedia-perjanjian-dengan-pendukung-ypg-pkk-di-parlemen-akan-segera-berakhir/2616682
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement