Senin 20 Jun 2022 13:59 WIB

Sleman Kukuhkan Pengurus Kampung Siaga Bencana 'Mbangun Raharjo'

Sebanyak 60 personil dikukuhkan dengan mengucap ikrar bersama-sama.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kantor Pemkab Sleman.
Foto: Wahyu Suryana.
Kantor Pemkab Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, DIY, Kustini Purnomo, mengukuhkan pengurus Kampung Siaga Bencana 'Mbangun Raharjo' di Kalurahan Bangunkerto, Kapanewon Turi, Sleman. Sebanyak 60 personil dikukuhkan dengan mengucap ikrar bersama-sama.

Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih mengatakan, pengurus Kampung Siaga Bencana memiliki peran penting untuk meminimalisir korban bencana. Terlebih, DIY memang merupakan daerah yang memiliki cukup banyak titik rawan bencana alam.

Sehingga, pengukuhan pengurus Kampung Siaga Bencana diharapkan dapat mendeteksi tanda-tanda bencana dan menghindari timbulnya risiko pasca bencana. Kehadiran pengurus Kampung Siaga Bencana memberikan peran penting di tengah masyarakat.

Selain untuk meminimalisir korban bencana, untuk membangun kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana secara tepat. Di samping itu, ada teman-teman Difagana atau Difabel Tanggap Bencana yang dilibatkan untuk mengevakuasi sesama.

"Sehingga, proses penanganan bisa lebih cepat dan tepat," kata Endang. Ditambahkan, pengukuhan pengurus Kampung Siaga Bencana di Kalurahan Bangunkerto merupakan pembentukan untuk kali ke-52 di DIY.

Bupati Kustini, Kustini Purnomo, turut memberikan apresiasi terhadap pengurus Kampung Siaga Bencana yang dikukuhkan. Kustini menilai, pengurus ini memiliki tanggung jawab tidak mudah, terutama dalam menggerakan kesadaran masyarakat.

Sehingga, dengan kehadiran pengurus, diharapkan dapat semakin memperkuat dan melengkapi seluruh unsur yang terlibat penanggulangan bencana. Ia menekankan, kesuksesan Kampung Siaga Bencana tentu tidak terlepas peran aktif masyarakat.

Maka itu, ia mengajak seluruh masyarakat Kalurahan Bangungkerto, Kapanewon Turi untuk menyukseskan Kampung Siaga Bencana. Kustini mengingatkan, penanggulangan bencana di Kabupaten Sleman benar-benar memerlukan keterlibatan semua pihak.

Usai pengukuhan, Kustini bersama jajaran forkopimda menyerahkan bantuan berupa alat kelengkapan dan keselamatan bencana ke warga secara simbolis. Ia berharap, nantinya pengurus KSB dapat bersinergi dan memberikan kontribusi sesuai peran.

Hal itu guna peningkatan kapasitas masyarakat. Kegiatan pengukuhan pengurus tersebut diawali dengan simulasi bencana. Warga Bangunkerto melakukan latihan, mendeteksi gejala bencana, koordinasi evakuasi dan penanganan korban bencana.

"Simulasi dapur darurat sebagai lumbung logistik juga dibuat sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi pasca bencana," ujar Kustini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement