Senin 20 Jun 2022 17:33 WIB

Elon Musk Ungkap Ambisinya Ingin Twitter Seperti WeChat

WeChat memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
CEO Tesla Elon Musk. CEO Tesla Elon Musk mengungkapkan keinginannya untuk membuat Twitter seperti WeChat
Foto: EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE
CEO Tesla Elon Musk. CEO Tesla Elon Musk mengungkapkan keinginannya untuk membuat Twitter seperti WeChat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – CEO Tesla Elon Musk mengungkapkan keinginannya untuk membuat Twitter seperti WeChat, aplikasi media sosial populer di China. Hal itu dia sampaikan selama pertemuan pertamanya dengan karyawan Twitter.

“Anggap saja seperti WeChat di China yang sekarang bagus, tetapi tidak ada WeChat yang setara di luar China. Ada peluang nyata untuk menciptakan itu,” kata Musk.

Baca Juga

Menurut Musk, WeChat menjadi aplikasi yang sangat berguna di China karena sangat membantu masyarakat di sana. “WeChat sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari. Saya pikir kita bisa membuat seperti itu dengan Twitter,” ujarnya.

Saat ini, WeChat memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan. Aplikasi tersebut juga dianggap sebagai aplikasi super karena menggabungkan pesan instan, media sosial, dan pembayaran seluler ke dalam satu platform.

Namun, platform populer China telah mendapat kecaman karena berbagai masalah privasi dan keamanan serta masalah sensor yang bertentangan dengan kebebasan berbicara. Analis di Insider Intelligence Jasmine Enberg mengatakan mengubah Twitter menjadi aplikasi super seperti WeChat akan menjadi pekerjaan besar bagi Musk.

“Mengubah perilaku konsumen itu sulit, sesuatu yang Meta dengan cepat temukan selama ambisi aplikasi supernya,” kata Enberg, dikutip Business Insider, Senin (20/6/2022).

Ketika membahas standar konten di Twitter, Musk juga membuat perbandingan antara Twitter dan TikTok yang dimiliki oleh perusahaan teknologi China ByteDance. “Standarnya adalah mereka dihibur dan diinformasikan. TikTok menarik, tetapi Anda juga ingin diberi tahu tentang masalah serius. Saya pikir Twitter dalam hal masalah serius, bisa jauh lebih baik dalam memberi tahu orang,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement