Rabu 22 Jun 2022 21:53 WIB

Desa di OKU Bangun Program Ketahanan Pangan Ramah Lingkungan

Hal ini terkait pemanfaatan 20 persen dana desa untuk program ketahanan pangan.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pengunjung melihat tanaman hidroponik (ilustrasi). Masyarakat Desa Tanjung Sari, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan bersama Jejak Bumi Indonesia (JBI) membangun program ketahanan pangan berbasis ramah lingkungan sekaligus melestarikan daerah aliran sungai (DAS).
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Pengunjung melihat tanaman hidroponik (ilustrasi). Masyarakat Desa Tanjung Sari, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan bersama Jejak Bumi Indonesia (JBI) membangun program ketahanan pangan berbasis ramah lingkungan sekaligus melestarikan daerah aliran sungai (DAS).

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Masyarakat Desa Tanjung Sari, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan bersama Jejak Bumi Indonesia (JBI) membangun program ketahanan pangan berbasis ramah lingkungan sekaligus melestarikan daerah aliran sungai (DAS).

Pendiri JBI Ogan Komering Ulu (OKU), Hendra Setyawan di Baturaja, Rabu (22/6/2022), mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam upaya mendukung program ketahanan pangan sesuai instruksi Gubernur Sumsel, Herman Deru. "Sesuai intruksi tersebut bahwa dana desa harus disediakan 20 persen untuk ketahanan pangan," kata dia.

Baca Juga

Oleh sebab itu, kata dia, pada tahun ini pemerintah menerbitkan kebijakan terkait pemanfaatan 20 persen dana desa untuk program ketahanan pangan dan hewani. Terkait hal itu pihaknya melakukan pendampingan desa dalam mewujudkan program ketahanan pangan berbasis ramah lingkungan dan DAS.

Dalam program tersebut JBI menyediakan sebanyak 30 ribu bibit pohon untuk ditanam di sepanjang DAS agar tetap lestari. Bibit pohon produktif seperti jenis alpukat, pinang dan durian tersebut juga ditanam di kebun rakyat di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Baturaja Timur.

"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghijaukan alam sekitar sekaligus penguatan daerah aliran sungai," harapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement