Kamis 23 Jun 2022 05:46 WIB

Ziarah ke Makam Buya Syafii, Erick Thohir: Saya Ingin Ikhtiar Jadikan Umat Berdaya

Erick Thohir mengenang pesan Buya Syafii.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Erick Thohir ziarah ke makam Buya Syafii di Yogyakarta, Rabu (22/6/2022).
Foto: Dok Republika
Erick Thohir ziarah ke makam Buya Syafii di Yogyakarta, Rabu (22/6/2022).

IHRAM.CO.ID,YOGYAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir bertemu Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta pada Rabu (22/6/2022). Erick meminta izin untuk berziarah ke makam Buya Ahmad Syafii Maarif.

Setelah berbincang sejenak soal Buya Syafii bersama Haedar Nashir, Erick langsung bertolak menuju lokasi pemakaman Buya Syafii di Taman Makam Husnul Khotimah PKU Muhammadiyah, Kulon Progo. Selain Ketua PP Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman, tampak Komisaris Independen PT Jamkrindo Muhammad Muchlas Rowi dan beberapa pengurus Rumah Sakit PKU Muhammadiyah yang menemaninya.

Baca Juga

Disampaikan Erick, bahwa Buya Syafii Maarif merupakan sosok cendekiawan, intelektual, ulama kharismatik, dan guru bangsa, “Hari ini, saya di sini, di depan makam Buya, ingin menelusuri tapak, mengikuti suluh, dan meneladani ketulusan hidup Buya Syafii Maarif,” ujar Erick.

Erick mengenang Buya yang memiliki jasa penting merekatkan kerukunan umat beragama melalui berbagai dialog antar iman yang menjadi landasan penting bagi penerus bangsa. Perjuangan Buya tidak cuma sebatas kata namun dilakukannya dengan aksi nyata. 

 

“Sebagai cendekiawan, Buya Syafii Maarif mengajarkan dirinya agar memiliki cakrawala berpikir yang luas. Tidak berhenti di satu titik, agar selalu mampu menawarkan solusi bagi masalah kekinian,” ucap Erick.

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu menambahkan pondasi kerukunan yang dibangun almarhum Buya Syafii adalah bekal bagi dirinya dan bagi anak bangsa meneruskan tongkat estafet sekaligus mencari keseimbangan di sisi lain termasuk di bidang ekonomi. 

Erick mengenal Buya juga dari beberapa pokok pemikirannya yang tertuang di Harian Republika, media miliknya. Salah satu tulisan yang memengaruhi cara berpikir Erick adalah tulisan pertama Buya ‘Bangkit Secara Otentik’ yang dimuat di kolom ‘Resonansi’ Republika edisi 13 Januari 2004.

“Ketika saya masih menjadi direktur utama di Republika, Saya ingat masa-masa saat almarhum Buya Ahmad Syafii Maarif giat menulis di kolom Resonansi milik koran Republika. Saya bahkan ingat tulisan pertama Buya di Republika edisi 13 Januari 2004, berjudul ‘Bangkit Secara Otentik’, tulisan itu masih relevan dengan situasi sekarang, keteguhan sikap dan pemikiran Buya soal kebangsaan dan kenegaraan ia tujukan untuk masa depan bangsa dan negara,” kata Erick.

Sesuai pesan Buya, dirinya ingin ikut berikhtiar menjadikan ummat lebih berdaya laksana ombak, tidak sekedar buih. Erick juga berkomitmen untuk membangunkan masjid di dekat lokasi pemakaman Taman Khusnul Khatiman. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement