Ahad 26 Jun 2022 22:48 WIB

Pelni Lakukan Penyesuaian Trayek Kapal di Papua

Pelni lakukan penyesuaian trayek kapal perintis untuk acara keagamaan di Papua

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas melambaikan tangan sebelum KM Sirimau berlabuh di Pelabuhan Kota Sorong, Papua Barat. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelni melakukan penyesuaian trayek kapal perintis di Papua. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung puncak kegiatan keagamaan di Kabupaten Waropen Papua.
Foto: ANTARA/OLHA MULALINDA
Petugas melambaikan tangan sebelum KM Sirimau berlabuh di Pelabuhan Kota Sorong, Papua Barat. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelni melakukan penyesuaian trayek kapal perintis di Papua. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung puncak kegiatan keagamaan di Kabupaten Waropen Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelni melakukan penyesuaian trayek kapal perintis di Papua. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung puncak kegiatan keagamaan di Kabupaten Waropen Papua. 

"Untuk mendukung kelancaraan kegiatan keagamaan oleh Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI), kami menyesuaikan pola trayek 10 kapal perintis untuk memastikan ribuan peserta tiba di Pelabuhan Waren pada 26 dan 27 Juni,” kata Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni Yahya Kuncoro dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (26/6/2022). 

Sebelum Sidang Sinode sebagai puncak kegiatan, GPDI akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan antara lain Youth Camp Gereja Pantekosta setanah Papua pada 27 Juni hingga 1 Juli 2022. Lalu juga diikuti kegiatan Camping Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Jayapura pada 1-12 Juli dan pada puncaknya, Sidang Sinode pada 18-24 Juli 2022 di Kabupaten Waropen. 

“Kami berharap seluruh kegiatan dapat berjalan dengan lancar, dan masyarakat Papua semakin merasakan manfaat nyata dari kehadiran kapal perintis di wilayah Papua," ujar Yahya. 

Dia memastikan dukungan Pelni atas penyelenggaraan acara oleh GPDI tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui penugasan. Dengan memberikan dukungan kepada masyarakat Papua atas acara GPDI, diharapkan masyarakat Papua khususnya dapat merasakan peran langsung kapal perintis dalam memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat kepulauan. 

“Untuk seluruh rangkaian kegiatan tersebut, diperkirakan terdapat 10 ribu orang peserta yang diangkut oleh 10 kapal perintis yang dioperatori Pelni,” ungkap Yahya. 

Dia menambahkan, wilayah dan kapal perintis yang mengalami penyesuaian trayek selama kegiatan GPDI antara lain Jayapura yang terdapat empat kapal. Kapal tersebut yaitu KM Sabuk Nusantara atau KM Sanus 81, KM Sanus 58, KM Sanus 96, dan KM Sanus 98. 

Empat wilayah lainnya berturut-turut yaitu Serui (KM Sanus 81 dan KM Sanus 98) dan Sarmi (KM Sanus 58). Lalu juga di Biak (KM Sanus 94), Sorong dan Manokwari (KM Sanus 112), serta Wasior dan Nabire (KM Sanus 63). 

"Seluruh kapal tersebut juga akan membawa pulang para peserta ke wilayah asal setelah acara usai awal Juli mendatang. Kami juga menyiapkan dua unit armada cadangan bila sewaktu-waktu dibutuhkan demi kelancaran acara," ungkap Yahya. 

Pelabuhan Waren di Kabupaten Waropen, Papua sudah memiliki dermaga beton yang memadai untuk tempat bersandar Kapal Perintis. Secara umum, kata Yahya, Pelabuhan Waren memiliki panjang dermaga mencapai 100 meter dan lebar delapan meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement