Rabu 29 Jun 2022 15:25 WIB

INSA: Waktunya Pariwisata Bahari di Indonesia Mulai Digenjot

Pariwisata bahari dinilai bisa berkembang pesat khususnya lewat program DPSP

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang vlogger merekam video suasana dan aktivitas pengunjung wisata alam Curug Cigeuntis di Desa Mekarbuana, Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat, Selasa (22/3/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuka pendaftaran Smiling West Java Ambassador untuk meningkatkan promosi pariwisata dengan menjelajahi dan membuat konten kreatif sebanyak 108 destinasi wisata prioritas Jawa Barat.
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Seorang vlogger merekam video suasana dan aktivitas pengunjung wisata alam Curug Cigeuntis di Desa Mekarbuana, Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat, Selasa (22/3/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuka pendaftaran Smiling West Java Ambassador untuk meningkatkan promosi pariwisata dengan menjelajahi dan membuat konten kreatif sebanyak 108 destinasi wisata prioritas Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah dilanda pandemi Covid-19, pariwisata menjadi salah satu sektor yang terdampak termasuk untuk wisata bahari. Saat sekarang penanganan Covid-19 mulai menunjukan pemulihan, sektor pariwisata bahari dinilai harus mulai digenjot lagi karena sangat potensial di Indonesia.

Wakil Ketua Umum III DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) Nova Y Mugijanto menilai potensi pariwisata bahari di Indonesia cukup terbuka. "Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak sekali spot untuk wisata bahari," kata Nova, Selasa (29/6/2022).

Apalagi, lanjut Nova, pemerintah juga tengah mempersiapkan lebih lanjut lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Pariwisata tersebut yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

"Yang mana, empat dari lima DPSP ini terkait dengan wisata bahari," tutur Nova.

Untuk itu, dia menegaskan INSA menilai perlu adanya ajang agar semua pihak terkait bertemu untuk membedah peluang dan tantangan. Sekaligus juga mempromosikan pariwisata bahari Indonesia kepada dunia.

Untuk memulainya, INSA menggelar mini gathering INSA Yacht Festival (IYF) dengan melakukan boat tour kapal yacht di Marina Batavia, Jakarta. IYF merupakan acara yang digagas INSA dengan berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang rencananya akan digelar di Benoa Marina Bali sebagai ajang mempromosikan dan mengenalkan kapal pesiar yacht di Indonesia.

INSA juga melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR) melakukan pelestarian dan transplantasi terumbu karang di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Selasa (28/6/2022). Cakupan pelestarian terumbu karang seluas 377 meter persegi dan pembuatan 188 unit substrat dengan memberdayakan masyarakat setempat.

"Acara ini tidak semata seremonial CSR, tapi juga merupakan bentuk komitmen INSA untuk ikut menjaga dan melestarikan lingkungan khususnya laut kita,” kata Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto.

Pelestarian terumbu karang pada gilirannya dinilai berdampak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut dikarenakan keindahan biota laut yang terjaga dapat dijadikan objek wisata yang menarik bagi wisatawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement