Sabtu 02 Jul 2022 04:07 WIB

Cara Mencegah Penyakit Kulit pada Jamaah Haji

Kondisi kulit kering menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan dapat menyebabkan penyakit

Rep: Ali Yusuf/ Red: Gita Amanda
Dokter spesialis dermatologi dan venereologi KKHI Makkah, Milany Harirahmawati mengatakan, penyakit kulit yang sering terjadi pada jamaah haji di antaranya xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis.
Foto: Ali Yusuf/REPUBLIKA
Dokter spesialis dermatologi dan venereologi KKHI Makkah, Milany Harirahmawati mengatakan, penyakit kulit yang sering terjadi pada jamaah haji di antaranya xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Suhu panas dan kelembaban yang rendah selain menyebabkan dehidrasi, juga membuat kulit kering dan pecah-pecah. Kondisi kulit kering dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan dapat menyebabkan terjadinya penyakit.

Dokter spesialis dermatologi dan venereologi KKHI Makkah, Milany Harirahmawati mengatakan, penyakit kulit yang sering terjadi pada jamaah haji di antaranya xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis. Penyakit kulit ini, kata dia dapat dicegah dengan senantiasa menjaga kesehatan kulit antara lain dengan menjaga kelembabannya.

Baca Juga

Milany menjelaskan xerosis kutis ciri-cirinya kulit teraba kasar, kering, terlihat bersisik dan pecah-pecah. Jika jamaah mengalami gejala ini maka segera perhatikan kembali intake cairan, mengoleskan pelembab dan selalu menggunakan alat pelindung diri dari paparan sinar matahari langsung.

“Jamaah disarankan senantiasa memperhatikan tiga hal ini untuk menjaga kesehatan kulitnya selama di tanah suci,” kata Milany Harirahmawati seperti dilaporkan Republika,  Jumat (1/7/2022).

Sementara itu dermatitis atopik, kata Milany adalah kelainan kulit yang didasari oleh adanya riwayat atopi atau alergi. Jika jamaah mengalami kasus seperti ini maka yang harus dilakukan adalah, selain menggunakan pelembab, diberikan juga zat yang bersifat anti inflamasi.

“Anti inflamasi ini untuk mengurangi rasa gatal akibat pelepasan histamin dari dalam tubuh yang mengalami alergi,” katanya.

Milany menyarankan, jamaah haji tidak membiarkan kulitnya kering, agar tidak terjadi luka pada kulit yang berakibat timbulnya selulitis. Selulitis merupakan peradangan jaring sub kutis akibat infeksi bakteri.

“Untuk itu jamaah haji terutama yang memiliki risiko tinggi terhadap terjadi penyakit kulit seperti penderita diabetes dan gangguan imunitas lainnya, dia harus lebih peduli dengan kesehatan kulitnya. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” katanya.

Penderita diabetes sering kali mengalami kondisi diabetic foot. Di mana aliran darah perifer di sekitar kaki tidak lancar, sehingga kulit kaki menjadi sensitif dan tampak kehitaman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement