Senin 04 Jul 2022 10:33 WIB

Para Jamaah Haji Furodah Galau Karena Visa Belum Terbit, Padahal Sudah Jelang Puncak Haji

Mayoritas visa jamaah haji Furodah belum terbit

Rep: muhammad subarkah/ Red: Muhammad Subarkah
Dua jamaah haji furodah di Bandara Jeddah. (ilustrasi.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Dua jamaah haji furodah di Bandara Jeddah. (ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola sebuah travel haji di Jakarta Tengku Fachri, mengatakan sampai saat ini memang pihaknya tidak tahu persis yang menjadi penyebab sebagian besar jamaah haji Furodah belum bisa mendapatkan visa masuk Arab Saudi. Pihak travel pun tidak berdaya karena memang wewenang untuk menerbitkan visa itu ada di pihak pemerintah Arab Saudi.

''Saya sampai semalam bolak-balik ke bandara untuk mengecek semua persiapan. Tapi ternyata memang begitu. Visa belum terbit. Bahkan penerbangan selalu berubah-ubah. Kami sudah berusaha maksimal namun belum berhasil seba masih banyak jamaah furodah yang kami tahu belum dapat visa,'' kata Fachri, di Jakarta, (4/7/2022).

Fachri mengatakan pihaknya dan para jamaah memang kini was-was menunggu penerbitan visa itu dari pihak Arab Saudi. Apalagi waktunya memang kian mepet sebab Bandara Jeddah beberapa hari ke depan akan ditutup bagi penerbangan internasional sebab akan memasuki masa puncak haji.

''Waktunya saya kira memang tinggal sampai besok untuk menunggu terbitnya visa itu. Ini yang membuat para jamaah furodah ded-degan. Padahal mereka semuanya sudah siap berangkat ke tanah suci,'' ujarnya.

 

Di tempat terpisah seorang jamaah haji furodah yang belum bisa berangkat ke tanah suci menyatakan kini pihaknya hanya bisa tawakal dan sabar. Sebab, seperti itulah kenyataanya. Menurutnya dari kabar ada yang mebutkan bila dari 4000 jamaah haji furodah, baru 1500 orang yang telah mendapatkan visa.''Yang telah mendapat visa sudah terbang ke tanah suci. Tapi ini bagaimana dengan jamaah yang lain. Waktunya memang sudah mepet nih,'' ucapnya.

''Kini kami tinggal sabar dan berdoa. Selain itu tawakal serta menyadari bawa haji itu panggilan Allah. Kami sudah siap berangkat. Semua perlengkapan haju sudah ada dalam koper. Pokoknya tinggal berangkat saja,'' katanya lagi.

Seperti diketahui, jamaah haji Furodah adalah jamaah yang pergi menunaikan ibadah haji dengan memakai visa yang diterbitkan dari pihak pemerintah Arab Saudi. Mereka tidak berada dalam daftar urutan naik haji yang ada di Kemenag (jamaah haji non kuota).

Beda dengan jamaah haji yang kini harus menunggu antrean naik haji hingga puluhan tahun, jamaah furodah bila mendapatkan visa yang diterbitkan dari Arab Saudi itu, mereka bisa langsung berangkat pada tahun yang sama saat mendaftar.

Untuk bisa berangkat haji dengan cara ini jamaah harus membayar mahal, sampai minimal 18.000-20.000 dolar AS (sekitar Rp 300 juta dengan kurs dolar yang kini mencapai lebih dari Rp 15 ribu). Ini jelas berlipat lipat dari biaya haji jamaah reguler yang kini hanya sekitar Rp 40 juta.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement