Kamis 07 Jul 2022 17:49 WIB

Kemenkes Arab Saudi Deteksi 4.222 Pelanggaran Kesehatan Selama Musim Haji

Lebih dari 70 persen pelanggaran disebut telah ditangani dan diperbaiki.

Rep: zahrotul oktaviani/ Red: Hiru Muhammad
 Ribuan jamaah haji mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, di kota suci Mekah, Arab Saudi, Selasa, 5 Juli 2022. Arab Saudi diperkirakan akan menerima satu juta Muslim untuk menghadiri ibadah haji, yang akan dimulai pada 7 Juli, setelah dua tahun membatasi jumlahnya karena pandemi virus corona.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Ribuan jamaah haji mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, di kota suci Mekah, Arab Saudi, Selasa, 5 Juli 2022. Arab Saudi diperkirakan akan menerima satu juta Muslim untuk menghadiri ibadah haji, yang akan dimulai pada 7 Juli, setelah dua tahun membatasi jumlahnya karena pandemi virus corona.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengungkapkan telah mendeteksi 4.222 pelanggaran persyaratan kesehatan dan tindakan pencegahan selama inspeksi lapangan musim haji tahun ini. Lebih dari 70 persen pelanggaran disebut telah ditangani dan diperbaiki.

Sebagai bagian dari proses pemantauan, Kementerian mengintensifkan kunjungan lapangannya. Hal ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana misi medis untuk peziarah domestik dan asing, serta lembaga kesehatan mematuhi persyaratan dan tindakan pencegahan dalam persiapan memulai haji 2022.

Baca Juga

Dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (7/7/2022), pemantauan dilakukan secara intensif untuk memastikan penerapan tindakan pencegahan. Sejauh ini telah dilakukan sekitar 2.900 kunjungan, di mana 301 pelanggaran terdeteksi.

"Kementerian Kesehatan juga disebut berusaha untuk meningkatkan tingkat komitmen terhadap tindakan pencegahan di dalam lembaga kesehatan swasta dan publik," Kata Kementerian Kesehatan dalam pernyataannya.

 

Kementerian mengatakan tim komite kepatuhan utamanya dikerahkan di sejumlah lokasi, untuk memastikan setiap orang menerapkan persyaratan kesehatan dan mematuhi tindakan pencegahan. Adapun inspeksi ini mencakup semua lingkungan Makkah dan Madinah, serta tempat-tempat suci.

Pada Selasa (5/7), jumlah putaran yang dilakukan oleh tim Komite Kepatuhan Utama mencapai 3.300 titik. Disebutkan, 1.400 di antaranya berfokus pada misi medis dan klinik yang menyertai jamaah haji domestik dan asing.

Kementerian juga mengatakan pemantauan sepanjang waktu bertujuan untuk mengurangi pelanggaran kesehatan dan memperbaiki pelanggaran yang terdeteksi. Langkah ini perlu, untuk menjaga kesehatan para peziarah dan mencegah menularnya wabah penyakit.

Lebih lanjut, kementerian menegaskan pihaknya terus menindaklanjuti proses perbaikan semua pelanggaran. Komite Kepatuhan Utama berinteraksi dengan lebih dari 900 laporan dan mengambil tindakan yang diperlukan terkait hal tersebut.

Kementerian menerima laporan pelanggaran persyaratan kesehatan dan tindakan pencegahan dalam misi medis peziarah dan institusi kesehatan melalui Pusat Kontak Kesehatan: 937.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement