Jumat 08 Jul 2022 01:17 WIB

Belitung Harap Penerbangan Internasional Kembali Dibuka

Sebelum pandemi, Belitung sempat ramai dikunjungi wisatawan.

Penumpang antre untuk melakukan tes usap antigen di Terminal Kedatangan Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka Belitung, Senin (17/5/2021). Pemerintah Kabupaten Belitung berharap rute penerbangan ke daerah tersebut kembali dibuka.
Foto: Antara/Anindira Kintara
Penumpang antre untuk melakukan tes usap antigen di Terminal Kedatangan Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka Belitung, Senin (17/5/2021). Pemerintah Kabupaten Belitung berharap rute penerbangan ke daerah tersebut kembali dibuka.

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Pemerintah Kabupaten Belitung berharap rute penerbangan ke daerah tersebut kembali dibuka. Hal itu bertujuan agar mendorong geliat pariwisata di sana.

"Kali ini kita menghadapi tantangan yang berat juga, berkurangnya penerbangan," kata Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, di Kabupaten Belitung, Kamis (7/7/2022).

Baca Juga

Sebelum pandemi, Belitung sempat ramai dikunjungi wisatawan. Namun, mereka mengalami tantangan berupa harga tiket pesawat yang dirasa mahal. 

Pada masa itu, bandara melayani penerbangan internasional antara lain dari dan ke Kuala Lumpur dan Singapura. Operator kapal pesiar juga sudah menjual tiket untuk pelayaran internasional dengan rute Belitung, namun, batal karena pandemi.

Isyak menyatakan saat ini mereka sedang berada dalam masa pemulihan, baik dari segi kesehatan maupun perekonomian. Kali ini masalah yang mereka hadapi di sektor pariwisata adalah penerbangan berkurang, termasuk rute internasional yang belum dibuka lagi.

Diwawancarai terpisah, pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Bakri Hauriansyah, menjelaskan dampak penerbangan internasional ditutup akibat pandemi sangat terasa bagi pariwisata di Belitung. "Ini yang menyebabkan drastis turunnya jumlah kunjungan wisatawan," kata Bakri.

Menurut Bakri, masa tinggal wisatawan asing di Belitung biasanya lebih lama dibandingkan wisatawan domestik. Turis asing bisa tinggal selama lima hari empat malam di Belitung, sementara yang domestik tiga hari dua malam.

Masa tinggal yang lebih lama juga berdampak pada perekonomian setempat karena belanja (spending) wisatawan asing juga cenderung tinggi.

Isyak mengatakan saat ini dia sedang berusaha melobi maskapai penerbangan agar mau kembali membuka rute penerbangan langsung internasional ke Belitung. Salah satu maskapai, kata dia, tertarik untuk kembali membuka rute penerbangan internasional ke sana tahun ini, antara bulan Agustus dan September.

Bandar udara H.A.S Hanandjoeddin saat ini melayani sekitar empat sampai lima perjalanan dalam sehari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement