Kamis 07 Jul 2022 21:10 WIB

Kemenag Ajak Umat Islam Isi Dzuhijah dengan Perbanyak Amal

Kemenag mengajak warga Muslim untuk mengisi bulan Zulhijah dengan amal-amal baik.

Ilustrasi Berdoa.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Berdoa.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Hari Raya Idul Adha1443 Hijriah, Sekretaris Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) Fuad Nasar mengajak warga Muslim untuk mengisi bulan Zulhijah dengan amal-amal baik.

"Anjuran kepada umat Islam agar mengisi bulan Zulhijah, yang merupakan salah satu bulan al-asyhur al hurum (bulan-bulan mulia) selain Zulqaidah, Muharram, dan Rajab, dengan amalan sunah seperti sedekah, puasa, dan kurban," kata Fuad saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (7/7/2022).

Baca Juga

Selain memperbanyak amal baik seperti sedekah, membaca Al Quran, berzikir, dan bersilaturahmi pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah, warga Muslim juga dianjurkan berpuasa pada tanggal 1 sampai 9 Zulhijah.Khusus untuk puasa pada tanggal 8 dan 9 Zulhijah atau Hari Tarwiyahdan Arafah hanya dianjurkan pada warga Muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

"Di waktu-waktu terbaik ini Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat atas setiap amal saleh yang ikhlas," kata Fuad.

Tahun ini ada perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adhaantarapemerintah dan Muhammadiyah.Pemerintah menetapkan awal Zulhijah jatuh pada 1 Juli 2022 sehingga Hari Raya Idul Adhajatuh pada 10 Juli 2022. Sedangkan Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022, sama dengan Kalender Ummul Qura Arab Saudi dan sebagian besar negara di kawasan Timur Tengah.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) di laman resminya menyatakan bahwa perbedaan dalam penetapan Hari RayaIdul Adha merupakan hal yang wajar mengingat perbedaan penggunaan metode dalam penetapan awal bulan bisa membuahkan hasil yang berbeda.

Nahdlatul Ulama di laman resminya menyebutkan bahwa sunah berpuasa pada Hari Arafah tidak didasarkan pada waktu pelaksanaanwukuf di Arafah, tetapi pada datangnya Hari Arafah tanggal 9 Zulhijah, karena itu bisa jadi hari Arafah di Indonesia tidak jatuh pada tanggal yang sama dengan di Arab Saudi, yang punya bedawaktu empat sampai lima jam dengan Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement