Sabtu 09 Jul 2022 15:40 WIB

Tanggapi Kunjungan Senator AS, China Gelar Latihan Tempur Dekat Taiwan

China mengerahkan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat di dekat Taiwan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
China mengerahkan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat di dekat Taiwan. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
China mengerahkan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat di dekat Taiwan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - China mengerahkan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk menggelar latihan militer di sekitar Selat Taiwan. Tindakan itu dilakukan sebagai respons atas kunjungan seorang senator Amerika Serikat (AS) ke wilayah kepulauan itu.

"Menanggapi tindakan kolusi dan provokasi jahat oleh AS dan Taiwan, Komando Armada Timur PLA melakukan patroli kesiapsiagaan tempur dan latihan tempur di sekitar wilayah udara dan perairan Kepulauan Taiwan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China (MND) Kolonel Senior Wu Qian di laman resmi MND yang dipantau Antara dari Beijing, Sabtu (9/7/2022).

Baca Juga

Ia menyebut pengerahan pasukan PLA tersebut melibatkan para personel dari berbagai satuan yang dilengkapi dengan persenjataan. Senator AS Rick Scott berada di Taiwan sejak Kamis (7/7/2022) untuk melakukan kunjungan selama tiga hari. Sebelumnya pada Mei, senator AS Tammy Duckworth juga melakukan kunjungan tiga hari untuk membicarakan penjualan senjata ke Taiwan.

Beijing selalu merespons setiap kunjungan pejabat AS ke Taiwan, yang mereka anggap sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah kedaulatan China, dengan pengerahan pasukan militer. "China sangat menentang tindakan AS yang secara serius melanggar prinsip Satu China dan tiga Komunike Bersama China-AS. Tindakan itu sangat mengganggu hubungan militer China dan AS," kata Wu.

Jubir militer berpangkat setara bintang satu itu menegaskan masalah Taiwan adalah urusan internal China. "Reunifikasi (dengan Taiwan) mutlak harus diwujudkan dan segala campur tangan kekuatan asing pasti akan gagal," ucapnya.

Pasukan PLA, kata dia, akan terus menjaga kesiapan tempur penuh dan mampu bertempur kapan saja. "PLA akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menggagalkan campur tangan pihak luar dan rencana pemisahan diri 'kemerdekaan Taiwan' demi menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China," kata Wu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement