Ahad 10 Jul 2022 13:55 WIB

Stasiun Luar Angkasa Internasional Punya Cara Baru untuk Membuang Sampah

Sistem pembuangan sampah baru menggunakan airlock yang disebut Bishop.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Stasiun Luar Angkasa Internasional Punya Cara Baru untuk Membuang Sampah (ilustrasi).
Foto: Samantha Cristoforetti/European Space Agency
Stasiun Luar Angkasa Internasional Punya Cara Baru untuk Membuang Sampah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) harus  membuang sampah. Secara tradisional, sampah dari stasiun luar angkasa telah dimuat ke pesawat luar angkasa kargo yang membawa persediaan ke stasiun dan tetap berlabuh di sana.

Kemudian kapal kargo dilepaskan untuk terbakar di atmosfer, dengan sampah di dalamnya. Tapi sekarang, stasiun memiliki metode baru untuk membuang sampah—dengan menembaknya keluar dari airlock.

Baca Juga

Dilansir dari Digital Trends, Ahad (10/7/2022), sistem pembuangan sampah baru menggunakan airlock yang disebut Bishop, bagian dari modul komersial yang ditambahkan ke stasiun pada 2020. Perusahaan Nanoracks yang membangun modul tersebut, bersama dengan Thales Alenia Space, dan Boeing, mengawasi pelepasan sampah dari airlock untuk pertama kalinya akhir pekan lalu, pada Sabtu (2/7/2022).

Sampah yang keluar dari airlock akan terbakar di atmosfer, sehingga tidak menambah masalah sampah antariksa. Sampah dimasukkan ke dalam wadah sampah khusus yang dapat menampung hingga 600 pon (sekitar 272,155 kg) sampah, dan dipasang di airlock. Pengujian yang dilakukan pekan lalu direkam dalam cuplikan video dan dibagikan oleh Nanoracks.

Kontainer tersebut dimuat oleh Jessica Watkins dari Badan Antariksa Amerika (NASA) dan Samantha Cristoforetti dari Badan Antariksa Eropa (ESA), serta Kjell Lindgren dan Bob Hines dari NASA membantu menutup palka dan mengurangi tekanan airlock.

Harapannya, metode pembuangan sampah ini akan lebih berkelanjutan, serta lebih efisien daripada sistem saat ini karena para astronaut tidak perlu menggantungkan sampahnya sampai kapal kargo dijadwalkan untuk dideorbit. Sebagai gantinya, mereka dapat membuang sampah seperti bahan kemasan busa, pakaian kotor, atau produk kebersihan saat sudah siap.

 

“Pengumpulan sampah di luar angkasa telah  berlangsung lama, namun tidak dibahas secara publik, tantangan di atas ISS,” kata Cooper Read, manajer program Bishop Airlock di Nanoracks, dalam sebuah pernyataan. “Empat astronaut dapat menghasilkan hingga 2.500 kg sampah per tahun, atau sekitar dua tong sampah per tahun, atau sekitar dua tong sampah per pekan. Saat kita memasuki masa dengan lebih banyak orang yang tinggal dan bekerja di luar angkasa, ini adalah fungsi penting seperti halnya semua orang di rumah,” ujarnya.

 

Sumber: https://www.digitaltrends.com/space/iss-trash-disposal-nanoracks/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement