Selasa 12 Jul 2022 00:45 WIB

Bagaimana Jembatan Jamarat Dibangun demi Kenyamanan Jamaah Haji

Jembatan Jamarat dibangun untuk menyelamatkan jamaah dan memfasilitasi ritual haji.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji melempar kerikil di jumrah Aqabah di Mina, Makkah, Arab Saudi, 9 Juli 2022. Bagaimana Jembatan Jamarat Dibangun demi Kenyamanan Jamaah Haji
Foto: EPA-EFE/ASHRAF AMRA
Jamaah haji melempar kerikil di jumrah Aqabah di Mina, Makkah, Arab Saudi, 9 Juli 2022. Bagaimana Jembatan Jamarat Dibangun demi Kenyamanan Jamaah Haji

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Demi membuat nyaman jamaah haji, Arab Saudi selalu membangun dan memperbaiki fasilitas ritual haji. Salah satu proyek penting adalah Jembatan Jamarat atau Jembatan Jumrah.

Jembatan tersebut dibangun untuk menyelamatkan jamaah dan memfasilitasi ritual haji. Jamaah berkumpul di sini untuk melempar jumrah, salah satu ritual dalam haji. Sebelumnya, ketiga pilar dibangun dari batu dan lumpur dengan penghalang rendah yang mengelilingginya. Kemudian itu ditutup dengan semen dengan ukuran pilar yang tidak berubah selama bertahun-tahun.

Baca Juga

Karena meningkatnya jumlah jamaah, Arab Saudi menyerukan sebuah proyek untuk membantu mengelola ratusan ribu jamaah. Menurut mantan wakil dekan The Custodian of the Two Holy Mosques Institute for Hajj and Umrah Research Mohammed Idris, ketiga pilar dikelilingi tembok melingkar hingga 1975.

“Pembesaran besar wilayah terjadi pada 1987 dan perluasan lainnya diikuti untuk meningkatkan kapasitas wilayah Jamarat untuk memudahkan pergerakan jamaah dan menghindari kecelakaan. Titik keluar dan pintu masuk ke pilar diubah dan jalur melengkung ke Jamarat dibuat lurus,” kata Idris.

Idris menjelaskan awalnya Jembatan Jamarat merupakan struktur pejalan kaki yang dibangun pada 1963 untuk memfasilitasi ritual lempar jumrah. Sejak itu, jembatan diperluas beberapa kali untuk mengakomodasi peningkatan jumlah jamaah.

Pembesaran besar jembatan terjadi pada 1974. Meski begitu, ada sejumlah insiden mematikan karena tindakan jamaah yang melanggar instruksi. Misal, pada 1990, lebih dari 1.400 jamaah tewas karena terinjak-injak di terowongan pejalan kaki Al-Ma’aisim yang mengarah dari Makkah ke Mina.

Lalu antara tahun 1994 dan 2006, lebih dari 1.030 jamaah tewas terinjak-injak dan 470 lainnya terluka ketika mencoba melempar jumah. Insiden serupa juga terjadi belum lama ini, pada 25 September 2015.

Lebih dari 700 jamaah meninggal dan 800 lainnya terluka saat mereka menuju persimpangan Jalan 204 dan 223. Saksi-saksi tragedi telah mengonfirmasi sekelompok besar jamaah Iran melewati Jalan Souq Al-Arab dan menolak kembali yang mengabaikan pedoman haji.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement