Selasa 12 Jul 2022 10:48 WIB

Qurban Lazismu di Daerah 3T: Tempuh Jalur Laut, Jangkau Warga Non-Muslim

Qurban Lazismu di Daerah 3T: Tempuh Jalur Laut, Jangkau Warga Non-Muslim

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Qurban Lazismu di Daerah 3T: Tempuh Jalur Laut, Jangkau Warga Non Muslim - Suara Muhammadiyah
Qurban Lazismu di Daerah 3T: Tempuh Jalur Laut, Jangkau Warga Non Muslim - Suara Muhammadiyah

SIKKA, Suara Muhammadiyah – Idul Adha 1443 H dimaknai sebagai jalan untuk berbagi tanpa mengenal batas perbedaan, baik ras, suku, agama, maupun antar golongan. Semangat “Memberi untuk Negeri” menjadi inspirasi bagi Lazismu Kabupaten Sikka untuk menyalurkan hewan qurban, menembus batas agar dapat dinikmati oleh saudara-saudara kita yang berada di kawasan 3T atau biasa dikenal dengan terluar, terdepan, dan tertinggal di Indonesia.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Sikka, Khaidir Aslam menuturkan, di daerah tersebut terdapat pulau-pulau kecil terluar yang seringkali tidak bisa turut merasakan kegembiraan Idul Adha karena tidak ada hewan qurban yang didistribusikan di daerah tersebut.

Pulau-pulau yang dimaksud adalah Pulau Lebantour dan Pulau Gusung Karang. “Kita menghimpun data setiap tahun, tiap perayaan Idul Qurban atau Hari Raya Idul Adha itu, di setiap kepulauan itu tidak secara merata mendapatkan pendistribusian hewan kurban,” tuturnya.

Pelaksanaan ibadah shalat Idul Adha di kedua pulau ini, menurut Khaidir, tetap berlangsung sesuai dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yaitu pada Sabtu, 9 Juli 2022. Senada dengan pelaksanaan shalat Ied yang juga diikuti tak hanya oleh warga Muhammadiyah, pelaksanaan distribusi hewan qurban pun demikian.

Pihak Lazismu Kabupaten Sikka pun tidak pilah pilih dalam menyalurkan, para penerima manfaat tidak hanya dari lingkungan persyarikatan, namun juga bagi semua pihak, di antaranya adalah mereka yang berbeda keimanan seperti tenaga kesehatan yang ada di sana.

“Di setiap pulau itu ada beberapa masyarakat non-muslim yang ada di pulau itu dan sekitar itu, selain mereka penduduk lokal, mereka juga ada petugas birokrasi yang mengabdikan di Puskesmas atau Pustu di sana itu juga. Kita membagikan daging hewan kurban untuk mereka sekedar bahwa ini sedekah dari umat Islam kepada mereka,” terang Khaidir.

Khaidir juga mengharapkan agar distribusi qurban ini dapat menjadi wadah pemersatu bangsa di kawasan 3T ini dengan mengesampingkan berbagai perbedaan. Distribusi qurban yang dibagikan tanpa memandang ras, suku, agama, maupun antar golongan ini adalah wujud nyata toleransi umat muslim melalui Lazismu Kabupaten Sikka, khususnya dalam memupuk persatuan.

Lazismu Kabupaten Sikka berusia masih hijau karena baru berdiri pada awal tahun 2022 ini. Pada Idul Adha 1443 H, lembaga amil zakat milik persyarikatan ini mendapatkan kepercayaan untuk mendistribusikan dua ekor sapi dan tiga ekor kambing untuk ibadah qurban.

Pendistribusiannya tergolong unik, karena harus menaiki perahu melalui jalur laut menuju Pulau Lebantour dan Pulau Gusung Karang. Masing-masing mendapatkan satu ekor sapi dan satu ekor kambing. “Dan yang satu kambing itu sesuai dengan permintaan sohibul kurban, kami distribusikan kambing itu ke daerah terpencil, yang namanya Kecamatan Kewapante,” pungkas Khaidir. (Riz)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement