Selasa 12 Jul 2022 20:17 WIB

BI dan IAIN Fattahul Muluk Papua Beri Pelatihan Pendamping PPH

Ini guna memberikan penguatan ekonomi syariah di Bumi Cenderawasih.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Halal. Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Papua bersama IAIN Fattahul Muluk setempat menyelenggarakan Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (PPH) guna memberikan penguatan ekonomi syariah di Bumi Cenderawasih.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Logo Halal. Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Papua bersama IAIN Fattahul Muluk setempat menyelenggarakan Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (PPH) guna memberikan penguatan ekonomi syariah di Bumi Cenderawasih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Papua bersama IAIN Fattahul Muluk setempat menyelenggarakan Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (PPH) guna memberikan penguatan ekonomi syariah di Bumi Cenderawasih.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Dedy Irianto pada siaran pers di Jayapura, Selasa (12/7/2022), mengatakan, hal tersebut juga sebagai upaya BI dalam mendukung pemulihan ekonomi. "Pada pelatihan tersebut kami melibatkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Satgas Halal Kementerian Agama, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jayapura sebagai narasumber sehingga bisa memberikan arahan kepada mahasiswa-mahasiswi," kata dia.

Baca Juga

Menurut Dedy, pada kegiatan tersebut diikuti 70 mahasiswa-mahasiswi IAIN Fattahul Muluk Papua yang mana diharapkan pengembangan ekonomi syariah di Papua bisa lebih baik lagi. "Nanti pasca pelatihan selama tiga hari para peserta akan melakukan pendampingan secara langsung kepada UMKM dalam proses pengajuan sertifikasi halal," ujarnya.

Dia menjelaskan, pelatihan pendamping PPH memiliki peran penting dalam penguatan ekonomi syariah."Salah satunya melalui penguatan rantai nilai halal dengan mendorong peningkatan jumlah sertifikasi halal bagi pelaku usaha," kata Dedy lagi.

Sementara itu, Wakil Rektor IIIIAIN Fattahul Muluk Papua Dr. Marwan Sileuw mengatakan, kegiatan tersebut memang sangat penting. Apalagi para peserta bisa langsung terjun ke masyarakat untuk memastikan produk yang dihasilkan terstandardisasi proses produksinya secara halal.

"Ke depan, BI dapat senantiasa melakukan sinergi dengan pemangku kepentingan terkait untuk melakukan penguatan ekonomi syariah di Papua," kata Marwan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement