Kamis 14 Jul 2022 19:31 WIB

Pakar: Sosialisasi Pakai Masker di Dalam dan Luar Ruangan Harus Kembali Digencarkan

Pemakaian masker di dalam dan luar ruangan sebagai antisipasi lonjakan Covid-19.

Warga berjalan di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas di Jakarta.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Warga berjalan di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan Prof. Tjandra Yoga Aditama mengingatkan bahwa sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan masker, baik di dalam maupun di luar ruangan, guna mencegah penyebaran COVID-19, harus kembali digencarkan. "Masyarakat harus terus diingatkan mengenai pentingnya penggunaan masker, baik di dalam maupun di luar ruangan," katanya ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (14/7/2022).

Guru Besar Fakultas Kedokteran UI itu menjelaskan, penggunaan masker di dalam maupun di luar ruangan sangat penting mengingat pada saat ini terjadi peningkatan kasus COVID-19 di dalam negeri. "Kasus COVID-19 pada saat ini sedang meningkat, sehingga perlindungan kita harus lebih baik lagi guna mencegah penyebaran virus," katanya.

Baca Juga

Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Asia Tenggara itu juga menambahkan bahwa penggunaan masker bersama protokol kesehatan lainnya, seperti mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, juga perlu kembali diperkuat.

"Selain itu, cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama hingga dosis penguat juga harus terus ditingkatkan karena secara ilmiah terbukti bermanfaat untuk mengurangi risiko atau kemungkinan tertular COVID-19," katanya.

 

Tjandra Yoga Aditama menambahkan bahwa masyarakat harus terus diingatkan bahwa pandemi belum berakhir, sehingga masyarakat masih harus terus meningkatkan kewaspadaan. "Pandemi memang belum berakhir, jadi masih harus tetap waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik," katanya.

Sementara itu, dia kembali mengingatkan perlunya penyiapan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) guna mengantisipasi kenaikan kasus COVID-19. Tjandra juga menambahkan bahwa saat ini perlu dicari dengan lebih pasti mengenai penyebab kenaikan kasus yang dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara.

Pertama, dengan meningkatkan pengurutan genom menyeluruh atau whole genome sequencing (WGS) sesuai proporsi. Kedua, dengan cara mengintensifkan penyelidikan epidemiologi mendalam pada semua atau sebagian besar kasus COVID-19 di Tanah Air.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement