Sabtu 16 Jul 2022 16:55 WIB

Rusia Tingkatkan Serangan Jarak Jauh ke Ukraina, Korban Sipil Berjatuhan

Serangan di Vinnytsia menewaskan setidaknya 23 orang.

 Tim penyelamat Ukraina beristirahat ketika mereka membersihkan puing-puing di sebuah sekolah setelah serangan roket pagi hari di daerah perumahan Kharkiv, Ukraina, 04 Juli 2022. Penembakan Rusia menghancurkan sebuah sekolah menengah di Kharkiv dan menurut kepala Administrasi Militer Daerah Kharkiv Oleh Synehubov tidak ada laporan tentang korban. Kharkiv dan daerah sekitarnya baru-baru ini telah menjadi sasaran peningkatan penembakan dan serangan udara oleh pasukan Rusia.
Foto: EPA-EFE/SERGEY KOZLOV
Tim penyelamat Ukraina beristirahat ketika mereka membersihkan puing-puing di sebuah sekolah setelah serangan roket pagi hari di daerah perumahan Kharkiv, Ukraina, 04 Juli 2022. Penembakan Rusia menghancurkan sebuah sekolah menengah di Kharkiv dan menurut kepala Administrasi Militer Daerah Kharkiv Oleh Synehubov tidak ada laporan tentang korban. Kharkiv dan daerah sekitarnya baru-baru ini telah menjadi sasaran peningkatan penembakan dan serangan udara oleh pasukan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Sirene serangan udara terdengar di Ibu Kota Kiev pada Sabtu (16/7/2022) ketika Rusia meningkatkan serangan jarak jauh ke kota-kota Ukraina. Serangan Rusia dalam tiga hari terakhir telah menewaskan sedikitnya 34 orang dan melukai banyak orang lainnya.

"Pada Jumat (15/7/2022) malam, rudal-rudal Rusia menggempur Kota Dnipro di wilayah tengah, menewaskan tiga orang dan melukai 15 lainnya," kata Gubernur Valentyn Reznychenko di Telegram.

"Serangan roket menghantam sebuah pabrik dan jalan di dekat lokasi itu," kata dia.

Tayangan video di media sosial memperlihatkan asap hitam tebal mengepul dari gedung-gedung dan mobil-mobil yang terbakar. Delapan orang tewas dan 13 lainnya terluka dalam rentetan serangan roket di 10 lokasi di Donetsk, wilayah timur.

Pada Kamis (14/7), rudal-rudal jelajah Kalibr ditembakkan dari sebuah kapal selam Rusia di Laut Hitam dan mengenai sebuah gedung perkantoran di Vinnytsia, kota berpenduduk 370 ribu jiwa dan berada sekitar 200 km dari Kiev. Pemerintah Ukraina mengatakan sedikitnya 23 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan itu.

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia telah meluncurkan rudal-rudal jarak jauh ke arah gedung-gedung padat penghuni di kota-kota yang jauh dari zona pertempuran. Setiap peluncuran membunuh puluhan orang.

Di Vinnytsia, penduduk meletakkan boneka beruang dan bunga di tugu peringatan untuk mengenang para warga yang tewas.Di antara mereka yang kehilangan nyawa adalah seorang bocah perempuan 4 tahun penyandang Sindrom Down. Anak itu ditemukan di bawah reruntuhan di samping sebuah kereta bayi.

Gambar-gambar bocah itu sedang mendorong kereta bayi yang sama menjadi viral setelah diunggah oleh ibunya di sebuah blog, kurang dari dua jam sebelum serangan terjadi.

"Ibunya, Iryna Dmitrieva, yang terluka parah dalam serangan itu belum diberi tahu soal nasib putrinya karena dikhawatirkan akan menurunkan kondisinya," kata para dokter.

Oleksandr Fomin, kepala dokter di Rumah Sakit Darurat Vinnytsia, mengatakan, Dmitrieva menderita luka bakar, luka di dada, perut, hati, dan limpa, dan tulangnya hancur. "Jika dia diberi tahu soal kematian anaknya, kita akan kehilangan dia," kata Fomin.

Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya mengataka,n serangan di Vinnytsia diarahkan ke sebuah gedung tempat sejumlah petinggi angkatan bersenjata Ukraina menghadiri rapat soal pasokan senjata asing.

Rusia berkali-kali membantah mengincar warga sipil, meskipun bukti-bukti menunjukkan rudal mereka menghantam kawasan permukiman di seluruh Ukraina. PBB mengatakan, sudah ribuan warga sipil yang terbunuh sejak Rusia mulai menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Puluhan ribu petempur juga tewas.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement