Sabtu 16 Jul 2022 20:14 WIB

Longsor Terjang Akses Jalan Geopark di Selatan Sukabumi

Longsor terjadi setelah Sukabumi diguyur hujan deras sejak Sabtu pagi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Christiyaningsih
Bencana longsor menerjang akses jalan di kawasan geopark di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (16/7/2022) Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Bencana longsor menerjang akses jalan di kawasan geopark di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (16/7/2022) Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana longsor menerjang akses jalan di kawasan geopark di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (16/7/2022). Peristiwa ini terjadi setelah Sukabumi diguyur hujan deras sejak Sabtu pagi.

"Longsor terjadi di ruas Jalan Cipeucang penghubung Desa Tamanjaya-Desa Mekarsakti dan Ciwaru," ujar Petugas Pusdalops PB BPBD Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria, Sabtu. Jalan tersebut merupakan jalur wisata Geopark dan penghubung kabupaten/kota Sukabumi dengan status jalan provinsi.

Baca Juga

Bencana itu terjadi akibat hujan deras sehingga mengakibatkan longsor. Material longsoran tanah dan batu menutupi badan jalan sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan roda empat maupun roda dua yang melintas. Sebab ruas jalan itu penghubung Desa Tamanjaya-Mekarsakti Ciwaru dan jalur Wisata Geopark serta jalur menuju arah Kabupaten dan Kota Sukabumi

Dalam kejadian ini dilaporkan tidak ada korban luka maupun jiwa. Untuk penanganan bencana, BPBD telah melakukan koordinasi dengan Forkopimcam Ciemas dan petugas Lapangan PU provinsi dalam mengevakuasi material longsor dengan menggunakan alat berat.

Di tempat terpisah, angin kencang dan hujan deras menyebabkan satu unit rumah roboh di Kampung Babakan Sirna RT 02 RW 13 Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu pagi. "Satu unit rumah warga ambruk di bagian belakang yang dihuni tiga KK yang terdiri atas 12 jiwa," kata petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cibadak, Daming.

Dalam kejadian tersebut tidak ada korban luka maupun jiwa. P2BK setelah mendapat informasi dari RW setempat lalu melakukan assessment dan koordinasi dengan berbagai pihak baik kelurahan, kecamatan, babinkamtibmas, babinsa, dan lain sebagainya. Setelah bencana, dilakukan gotong royong masyarakat dibantu aparat dan relawan untuk membersihkan material reruntuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement