Ahad 17 Jul 2022 15:22 WIB

WSI Gelar Webinar Konsolidasi Ekonomi untuk Peningkatan Ekonomi Kerakyatan

Pandemi COVID-19 berdampak signifikan dalam semua sektor.

Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam (WSI) yang diketuai Ibu Prof. Dr. Hj. Valina Singka Subekti, M.Si
Foto: istimewa
Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam (WSI) yang diketuai Ibu Prof. Dr. Hj. Valina Singka Subekti, M.Si

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam (WSI) yang diketuai Ibu Prof. Dr. Hj. Valina Singka Subekti, M.Si menggelar webinar bertema konsolidasi ekonomi di era Pandemi untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Musyawarah Nasional ke XI yang akan dilaksanakan pada tanggal 9-12 September 2022 di Jakarta.

Baca Juga

Kegiatan Webinar tersebut digelar secara virtual dengan menghadirkan Menteri pariwisata dan ekonomi Kreatif RI, Dr. H. Sandiaga S. Uno MBA, Staff ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Hubungan Antar Lembaga, Ir. Luhur Pradjarto, MM, Wasekjen DPP Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Ir. Imas Sidiq, M.Si wasekjen DPP HIPPI. 

Dalam Webinar itu, Pimpinan Pusat WSI menyoroti beberapa persoalan besar, mulai dari persoalan ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan penguatan perempuan dalam politik.

" WSI harus hadir dan memberikan peran maksimal dalam tiga persoalan tersebut. Pandemic covid-19 telah memukul kehidupan rakyat Indonesia terutama pada (persoalan) sektor ekonomi," kata Valina Singka Subekti melalui keterangannya, Ahad (17/07/2022).

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) menyampaikan bahwa, menurunnya daya beli masyarakat sangat berdampak pada kehidupan setiap keluarga, kesejahteraan ibu dan anak, dan peningkatab angka stunting. 

"Sehingga WSI harus hadir karena perempuan dan anak yang paling merasakan dampaknya," kata Valina Singka Subekti.

Kolaborasi 

Pandemi COVID-19 berdampak signifikan dalam semua sektor kehidupan bangsa Indonesia. Mulai dari sektor kesehatan, ekonomi, pendidikan, keagamaan, dan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Pemerintah pun telah melakukan berbagai upaya untuk menangani pandemi Covid-19. Bahkan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia di apresiasi oleh dunia. 

Diketahui, sejumlah upaya telah dilakukan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, mulai dari mempercepat pelaksanaan tracing, testing, dan treatment (3T), memenuhi obat antiviral untuk pengobatan pasien Covid-19, pemenuhan kebutuhan oksigen, percepatan vaksinasi untuk seluruh penduduk Indonesia hingga dukungan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang disalurkan melalui berbagai program.

"Seperti diketahui bersama bahwa tempat-tempat pariwisata di Indonesia ditutup dan banyak pengrajin kerajinan tangan tidak mendapatkan pasar karena pandemic covid-19 tersebut, dan sekarang waktunya untuk pemulihan," kata Menteri Sandiaga.

Menurut Sandiaga, pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah namun juga dibutuhkan partisipasi dari masyarakat.

"Untuk itu kami kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif mengajak Wanita Syarikat Islam bersinergi dan berkolaborasi untuk percepatan pemulihan ekonomi," ajak Sandiaga.

Sementara itu, Wasekjen HIPPI, Ir.Imas Sidik, menyoroti kondisi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Meskipun sektor UMKM sudah terbukti kuat dan tangguh dalam menghadapi goncangan ekonomi. Namun, kata Imas Sidik, Sektor UMKM harus terus diperhatikan, terutama dalam pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 melalui berbagai kebijakan yang mendukung iklim usaha dan pemasaran, baik itu di dalam ataupun di luar negeri.

"Selain itu, masyarakat sipil penggerak ekonomi dan organisasi perempuan juga harus memiliki mental yang tangguh untuk meningkatkan ekspansi produk di pasaran. Produk-produk UMKM harus menjadi tuan di negeri sendiri," kata dia.

Hadir dalam acara webinar itu unsur Pimpinan Pusat seluruh WSI di Wilayah dan Cabang se-Indonesia, Perwakilan Kongres Wanita Indonesia (Kowani), BMIWI, KOHATI PB HMI, Wanita Perisai dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement