Senin 18 Jul 2022 23:08 WIB

Dar Al Ifta Mesir: Penggalian Makam Mumi Dibolehkan dalam Islam

Dar Al Ifta Mesir menilai penggalian makam mumi untuk ambil pelajaran

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Temuan mumi di Desa Tuna al-Gabal, Mesir (ilustrasi). Dar Al Ifta Mesir menilai penggalian makam mumi untuk ambil pelajaran
Foto: Anadolu Agency
Temuan mumi di Desa Tuna al-Gabal, Mesir (ilustrasi). Dar Al Ifta Mesir menilai penggalian makam mumi untuk ambil pelajaran

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO–Lembaga Fatwa Mesir, Dar Ifta memfatwakan bolehnya kegiatan eskavasi atau penggalian makam mumi kuno dan mempelajari tentang mereka. Termasuk menggali barang-barang purbakala yang bernilai sejarah dan ditampilkan di museum untuk edukasi. 

"Bahwa tidak ada keberatan hukum terhadap badan-badan yang kompeten mempelajari barang antik dengan menggali mumi kuno dan menampilkannya di museum, dengan penuh kehati-hatian dalam berurusan dengan mereka. Yang tentu tidak mengurangi hak orang mati untuk dihormati, yang memang dilakukan oleh otoritas yang berwenang di museum dan lainnya," jelas Dar Ifta dilansir dari Senin (18/7/2022).

Baca Juga

Dar Ifta menambahkan, dalam sebuah fatwa, bahwa dengan demikian (eskavasi) masyarakat mendapat manfaat dari apa yang dicapai oleh pemilik peradaban kuno yang memperluas urbanisasi di tanah itu.

Kegiatan itu dapat memperlihatkan rekaman sejarah dari sisi sosial, politik hingga militer mereka dalam peninggalan-peninggalannya, seperti gambar dan ukiran di atas batu.

Dalam banyak ayat, Alquran justru mendesak manusia untuk mempelajari segala hal yang ada di muka bumi. Mempelajari sejarah dari bangsa atau kaum sebelumnya, dan mempertimbangkan dan mengambil manfaat dari sejarah tersebut. Allah SWT berfirman:

قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ ٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ

Artinya: “Katakanlah: "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu." (QS Al Anam ayat 11). Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:

أَوَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَانُوٓا۟ أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَأَثَارُوا۟ ٱلْأَرْضَ وَعَمَرُوهَآ أَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوهَا وَجَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ ۖ فَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

Artinya: "Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri." (QS Ar Rum ayat 9).

Penjelasan yang lebih rinci diterangkan Allah SWT dalam surat Yunus ayat 92 yang membuat tubuh firaun (penguasa Mesir kuno) bisa dipelajari oleh manusia sekarang. Allah SWT berfirman:

فَٱلْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُونَ

Artinya: "Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami."    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement