Walau Penyelenggaraan Haji Sukses, DPR Minta Ada Pembenahan Haji di Saat Manasik

Pembenahan dirasa perlu setelah evaluasi dilakukan pada keberangkatan haji tahun ini

Kamis , 21 Jul 2022, 14:17 WIB
Jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama tiba Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (17/7/2022). Sebanyak 450 jamaah haji kloter pertama asal Tuban kembali ke tanah air setelah menunaikan ibadah haji.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama tiba Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (17/7/2022). Sebanyak 450 jamaah haji kloter pertama asal Tuban kembali ke tanah air setelah menunaikan ibadah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun pelaksanaan musim haji bagi jamaah Indonesia pada tahun ini berjalan dengan sukses, namun DPR berharap tetap ada perbaikan layanan haji. Hal ini terutama saat manasik untuk jamaah haji yang berasal dari daerah.

Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto meminta pemerintah tetap ada pembenahan pelaksanaan haji pada musim haji tahun depan. Pembenahan haji dirasa perlu setelah evaluasi dilakukan pada keberangkatan haji tahun ini.

Baca Juga

"Pelaksanaan manasik haji tahun mendatang harus dilakukan secara menyeluruh dan detail, tidak hanya melingkupi berkaitan dengan ibadah," kata Yandri, Kamis (21/7/2022).

Salah satunya, kata dia, tidak lain melainkan, manasik haji dibuat untuk mengenalkan calon jamaah dengan hal-hal terkait mulai dari keberangkatan hingga kepulangan ke tanah air. “Jadi tidak hanya sekadar doa, sekedar lempar jumroh, tawaf, bukan itu saja manasik," kata Yandri.

Manasik yang melingkupi keseluruhan itu diminta Yandri, bukannya tanpa sebab. Ia melihat, masih ada jamaah haji yang tidak familiar dengan hal-hal teknis.

"Manasik harus dibenahi juga karena banyak jemaah haji itu dari kampung yang tidak pernah naik pesawat, belum pernah lihat hotel, belum pernah di ruangan ber-AC," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Karena itu, Yandri menilai penting hal-hal teknis menyangkut proses keberangkatan haji. "Ini menurut saya persoalan mendasar dan banyak persoalan karena rata-rata dari sisi pendidikan hampir 30 persen enggak tamat SD," terangnya.

Dan sebagian jamaah haji belum familiar dengan perangkat teknologi. "Nah, jadi manasik haji Kemenag itu mesti disisipi atau disempurnakan dengan hal-hal yang menyangkut pergi dari rumah sampai ke rumah lagi," tutur Yandri.