Kamis 21 Jul 2022 22:45 WIB

Mendikbudristek: Kalian Harus Bangga dan Beruntung Menjadi Pelajar SMK

Mendikbudristek menyampaikan terobosan Merdeka Belajar untuk SMK

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbduristek), Nadiem Anwar Makarim, menyapa peserta didik baru di 14.000 sekolah menengah kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia secara daring. Pada kesempatan itu Nadiem menyampaikan kepada mereka untuk merasa bangga dan beruntung menjadi pelajar SMK.
Foto: Wahyu Suryana
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbduristek), Nadiem Anwar Makarim, menyapa peserta didik baru di 14.000 sekolah menengah kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia secara daring. Pada kesempatan itu Nadiem menyampaikan kepada mereka untuk merasa bangga dan beruntung menjadi pelajar SMK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbduristek), Nadiem Anwar Makarim, menyapa peserta didik baru di 14.000 sekolah menengah kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia secara daring. Pada kesempatan itu Nadiem menyampaikan kepada mereka untuk merasa bangga dan beruntung menjadi pelajar SMK.

“Saya yakin, kalian adalah para generasi muda yang di masa depan akan menentukan arah dan jalannya roda perekonomian Indonesia. Untuk itu, kalian harus bangga dan beruntung menjadi pelajar SMK,” ujar Nadiem dalam siaran pers, Kamis (21/7/2022).

Nadiem mengatakan, selama belajar di SMK, para peserta didik akan mendapatkan keterampilan, baik hardskill maupun softskill. Dia merasa yakin, dengan keterampilan yang mumpuni dan karakter yang tangguh para siswa SMK akan bisa meraih cita-cita sesuai minat masing-masing setelah lulus nanti.

"Kalian bisa meraih cita-cita yang sesuai dengan minat kalian, baik itu melanjutkan studi ke perguruan tinggi, langsung bekerja di industri, atau membuka usaha sendiri,” tutur Nadiem.

Dalam kesempatan itu, Mendikbudristek menyampaikan terobosan Merdeka Belajar untuk SMK, yaitu SMK Pusat Keunggulan dan penerapan Kurikulum Merdeka. Dengan menerapkan Kurikulum Merdeka, yang mengutamakan pembelajaran berbasis proyek, Nadiem meyakini para pelajar SMK akan semakin merdeka untuk belajar dan berkarya.

Untuk itu, Nadiem berpesan untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berkarya selama belajar di SMK. Dia meminta para siswa SMK untuk tidak membatasi ide dan gagasan yang mereka miliki. Dia meminta mereka untuk mengerjakannya dengan penuh semangat dan tanpa mengenal kata menyerah.

"Tentukan arah masa depan sesuai minat dan panggilan hati kalian masing-masing. Saya yakin adik-adik semua akan menjadi pemelajar sepanjang hayat yang kreatif dalam berkarya, kompeten dalam bekerja, dan berkarakter Pelajar Pancasila,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yulianti, menyambut seluruh peserta didik SMK di Indonesia. “Selamat datang dan selamat bergabung di keluarga besar pendidikan vokasi. Kalian akan memasuki fase baru dalam jenjang pendidikan kalian. Manfaatkan waktu kalian selama di SMK untuk menjadi generasi Indonesia yang unggul,” ujar Kiki.

Kepada seluruh peserta didik SMK, Kiki berpesan untuk belajar tidak hanya dari sumber yaitu pembelajaran di SMK. Siswa SMK, kata dia, bisa belajar dari siapa saja, di mana saja, tentang apa saja yang menarik perhatian masing-masing anak. "Jadikan lingkungan Anda semua menjadi sumber belajar yang berharga untuk mengasah Anda menjadi manusia yang tangguh,” jelas dia.

Semua itu disampaikan pada kegiatan Sapa Peserta Didik SMK se-Indonesia, Selasa (19/7/2022). Kegiatan berteka “Berani Berkarya, Kompeten, dan Berwirausaha” itu ildimeriahkan dengan acara talkshow dengan narasumber dari alumni SMK yang kompeten pada berbagai bidang. Selain itu, turut hadir juga lulusan SMK yang telah sukses berwirausaha, juga peserta didik SMK yang mengikuti program Sekolah Pencetak Wirausaha.

“Kami harapkan dengan kehadiran alumni-alumni yang kompeten akan memberikan inspirasi dan juga sebagai bentuk dukungan dalam rangka penguatan pendidikan karakter bagi anak-anak bangsa Indonesia di institusi pendidikan kita,” tutur Kiki.

Plt Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbudristek, Hendarman, menyampaikan tentang profil pelajar Pancasila dan upaya menghapuskan tiga isu pendidikan. Hendarman berpesan untuk tidak ada lagi tindakan-tindakan yang sangat tidak diinginkan di sekolah yaitu perundungan, intoleransi, dan pelecehan seksual.

Selain itu, Hendarman juga berharap kepada para kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan untuk terus menciptakan atmosfer yang sehat bagi peserta didik agar dapat belajar dengan tenang, tanpa adanya gangguan persoalan perundungan, intoleransi, maupun pelecehan seksual.

“Jadikan sekolah-sekolah kita menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi kita semua untuk belajar dan berkarya. Mari kita gotong royong saling mengingatkan dan kita upayakan agar hal-hal buruk itu tidak terjadi di sekitar kita dan kepada kita,” tutur Hendarman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement