Senin 25 Jul 2022 13:41 WIB

Pagar JIS Roboh, Anies: Bahan Evaluasi Jakpro Hingga Persija

Anies meminta ke depannya bangunan JIS yang dibangun bisa terus dijaga.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah penonton berdiri di atas puing pagar pembatas yang roboh saat peresmian Stadion Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta, Ahad ( 24/7/2022). Pagar pembatas penonton zona utara JIS roboh karena tidak dapat menahan beban orang yang duduk dan bersandar di pagar tersebut.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Sejumlah penonton berdiri di atas puing pagar pembatas yang roboh saat peresmian Stadion Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta, Ahad ( 24/7/2022). Pagar pembatas penonton zona utara JIS roboh karena tidak dapat menahan beban orang yang duduk dan bersandar di pagar tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, kembali menyoroti robohnya pagar pembatas Jakarta International Stadium (JIS) saat grand launching, Ahad (24/7/2022) malam. Namun demikian, kata dia, robohnya pagar pada pertandingan Persija melawan Chonburi FC itu tidak mengganggu acara yang diadakan.

“Pertandingan kemarin jadi bahan berharga untuk evaluasi kita semua, Jakpro, Jakmania, Pemprov DKI dan Persija,” kata Anies di akun Facebook-nya, Senin (25/7).

Baca Juga

Menurut Anies, robohnya pagar itu dimungkinkan karena kerinduan The Jakmania yang tidak terbendung lagi setelah bertahun-tahun mendukung Persija di kandangnya sendiri. Dia meminta, ke depannya stadion yang dibangun dengan dana APBD dan dana PEN itu bisa terus dijaga.

“Jaga kebanggaan tempat ini, dan tunjukkan kepada semua bahwa stadion ini bukan sekadar bangunan mahakarya, tapi suporternya teladan juga bagi semua,” jelas dia.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, mempertanyakan rusaknya tembok pembatas Jakarta International Stadium (JIS) saat grand launching stadion, kemarin malam. Dengan ambruknya pagar pembatas JIS itu, dia meminta ada audit atau pemeriksaan menyeluruh sebelum serah terima dari pemborong proyek. 

Dia juga mengingatkan Anies, agar tidak sesumbar menyebutnya mahakarya. “Apalagi rubuh dengan sedikit gangguan. Lebih baik periksa total kualitas pengerjaan stadium,” kata Gilbert.

Dia meminta, perlu ada penindakan lebih lanjut alasan ambruknya pagar JIS tersebut. Dirinya menduga, ada kualitas yang kurang baik dalam pembangunannya.

Padahal, kata dia, pertandingan yang digelar antara Persija dan Chonburi FC itu tidak bisa disebut sebagai pertandingan internasional. Gilbert menyebut, hal itu menjadi preseden buruk bagi Pemprov DKI Jakarta. “Alangkah malunya bila itu perhelatan internasional. Pelabelan internasional pada Jakarta International Stadium yang berbahasa Inggris juga masih polemik,” tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement