Selasa 26 Jul 2022 09:30 WIB

21 Halte dan JPO di Kota Bandung akan Dibongkar

Halte dan jembatan di Kota Bandung dibongkar karena tidak lagi berfungsi

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Halte di Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung akan membongkar 21 halte dan 3 jembatan penyeberangan orang (JPO) di berbagai titik sepanjang tahun 2022.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Halte di Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung akan membongkar 21 halte dan 3 jembatan penyeberangan orang (JPO) di berbagai titik sepanjang tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung akan membongkar 21 halte dan 3 jembatan penyeberangan orang (JPO) di berbagai titik sepanjang tahun 2022. Pembongkaran dilakukan karena halte dan jembatan penyeberangan orang yang ada tidak berfungsi.

"Pokoknya ada target 21 halte, 2-3 JPO," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna, Senin (25/7/2022) kemarin. Ia mengatakan halte-halte yang akan dibongkar berada di Jalan Pasteur, Cipaganti dan Perintis Kemerdekaan serta yang berada di Jalan Dago.

Baca Juga

Namun, halte-halte yang masih berfungsi untuk melayani penumpang tidak akan dibongkar. Pihaknya memastikan bahwa halte yang dibongkar tidak berfungsi dan merusak estetika kota.

"Kalau yang sekarang tidak berfungsi dan terbengkalai atau merusak estetika kota maka akan kita bongkar bahkan kita ingin fungsikan kembali sebagai trotoar," ungkapnya.

Pemkot Bandung terus mendata jumlah halte dan JPO yang harus dibongkar. Terkait dengan trotoar yang berada di Jalan Padjajaran, pihaknya mengatakan bahwa trotoar tersebut berada di Jalan Provinsi Jawa Barat dan akan segera dilakukan perbaikan.

"Setahu saya itu jalan provinsi, tapi saya dengar di APBD sekarang itu sudah menjadi target pemerintah provinsi untuk dilakukan perbaikan," katanya.

Ia mengatakan trotoar di jalan tersebut sudah tidak layak dan sudah mengajukan aduan dan akan segera diperbaiki. 

"Karena itu sudah diakui juga oleh semua orang bahwa sudah tidak layak. Jangankan untuk difabel, untuk kita saja juga sudah tidak layak. Saya termasuk yang komplain juga dan saya pernah lewati jalan di sana dan sudah tidak nyaman," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement