Kamis 28 Jul 2022 08:56 WIB

Polisi Kanada Dakwa Dua Pembunuh Eks Tersangka Pengeboman Air India

Korban adalah pengusaha yang dibebaskan sehubungan dengan pengeboman Air India 1985.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Petugas Polisi Surrey dan petugas RCMP bekerja di lokasi penembakan di Surrey, British Columbia, Kanada, pada Kamis, 14 Juli 2022. Ripudaman Singh Malik, pria yang dibebaskan dalam pemboman teroris Air India 1985, tampaknya telah tewas dalam penembakan itu, menurut beberapa media.
Foto: Darryl Dyck/The Canadian Press via AP
Petugas Polisi Surrey dan petugas RCMP bekerja di lokasi penembakan di Surrey, British Columbia, Kanada, pada Kamis, 14 Juli 2022. Ripudaman Singh Malik, pria yang dibebaskan dalam pemboman teroris Air India 1985, tampaknya telah tewas dalam penembakan itu, menurut beberapa media.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Polisi Kanada menangkap dan mendakwa dua orang yang membunuh Ripudaman Singh Malik, Rabu (27/7/2022) waktu setempat. Malik adalah seorang pengusaha Sikh India yang dibebaskan sehubungan dengan pengeboman Air India 1985 silam yang menewaskan 329 orang.

Polisi menemukan Malik dengan luka tembak sebelum dia meninggal di Surrey, British Columbia, pada 14 Juli. Polisi mengatakan pada saat itu bahwa mereka belum menetapkan motif pembunuhan Malik atau menemukan bukti yang menunjukkan apakah pembunuhan itu terkait dengan serangan maskapai, meskipun penembakan itu tampaknya ditargetkan.

Baca Juga

Pada Rabu, tim investigasi pembunuhan RCMP mengatakan bahwa pihaknya telah mendakwa Tanner Fox yang berusia 21 tahun dan Jose Lopez yang berusia 23 tahun dengan pembunuhan tingkat pertama terhadap Malik. Pengacara kedua pria itu tidak dapat segera ditemukan untuk dimintai komentar.

Informasi tentang tuduhan termasuk dalam pemberitahuan konferensi pers yang dijadwalkan pukul 15.00 waktu setempat. Polisi mengatakan mereka tidak memiliki rincian lain untuk dibagikan menjelang konferensi pers.

Malik dan rekan tertuduh Ajaib Singh Bagri, seorang pekerja penggergajian di British Columbia, dibebaskan pada tahun 2005 dari tuduhan terkait dengan serangan terhadap Air India Penerbangan 182. Pesawat itu meledak di atas Samudera Atlantik pada tahun 1985 dalam salah satu pengeboman paling mematikan dalam sejarah sebuah pesawat komersial.

Mereka juga dibebaskan dari tuduhan terkait dengan pembunuhan dua penangan bagasi yang tewas ketika sebuah bom koper, yang diduga oleh polisi dirancang untuk menghancurkan jet Air India lainnya di atas Samudra Pasifik, meledak di bandara Narita Jepang. Polisi Kanada dikritik karena penyelidikan mereka atas serangan itu.

Pemerintah meminta maaf pada tahun 2010 kepada keluarga korban. Pemerintah mengatakan pihak berwenang gagal bertindak atas informasi yang dapat mencegah serangan atau menangkap mereka yang bertanggung jawab.

Polisi Kanada dan India telah lama menuduh pengeboman Air India dilakukan oleh ekstremis Sikh yang tinggal di Kanada sebagai pembalasan terhadap India atas serangan mematikan tahun 1984 di Kuil Emas di Amritsar, kuil paling suci Sikhisme. Serangan di Kuil Emas, yang menurut pemerintah bertujuan untuk mengusir separatis Sikh adalah episode berdarah yang membuat marah orang Sikh di seluruh dunia; mereka menuduh tentara India menodainya.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement