Kamis 28 Jul 2022 17:28 WIB

Krisis Chip Mereda, Tata Motors Proyeksikan Peningkatan Penjualan

Tata Motors melaporkan kerugian bersih 626 juta dolar AS pada kuartal ini.

Tata Motors
Foto: EPA/DIVYAKANT SOLANKI
Tata Motors

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tata Motors memperkirakan permintaan yang kuat untuk meningkatkan penjualan mobilnya, termasuk di unit Jaguar Land Rover (JLR) mewah. Saat ini, kelangkaan semikonduktor telah mereda.

Produsen mobil tersebut melaporkan kerugian bersih konsolidasi sebesar 50,07 miliar rupee (626,88 juta dollar AS) untuk kuartal yang berakhir 30 Juni. Sebelumnya, pada tahun sebelumnya, perusahaan membukukan kerugian sebesar 44,51 miliar rupee.

Baca Juga

JLR terpukul terutama karena gangguan rantai pasokan, peningkatan produksi model New Range Rover dan Range Rover Sport yang lebih lambat dari perkiraan. Lockdown di China juga turut memengaruhi kinerja perusahaan.

"Kami kecewa dengan kinerja kami di kuartal ini dan bertujuan untuk kembali lebih kuat," kata kata chief financial officer, PB Balaji, seperti disiarkan Reuters menyiarkan pada Rabu (27/7/2022).

Lantaran kekurangan chip telah berkurang, dia memperkirakan pihaknya akan menjual 90.000 kendaraan JLR secara wholesale pada kuartal saat ini. Balaji mengatakan permintaan diperkirakan akan tetap kuat meskipun ada kekhawatiran tentang inflasi, suku bunga, dan situasi geopolitik.

"Jika Anda melihat segmen yang kami masuki, ini adalah kemewahan premium dan kurang berisiko, kurang rentan terhadap resesi dibandingkan dengan yang lain," katanya.

Buku pesanan JLR saat ini mencapai 200.000 unit. Untuk mengisi kembali saluran ritelnya yang habis, perusahaan akan membutuhkan 100.000 kendaraan lagi.

Tata mengharapkan belanja modal sebesar 2,6 miliar euro di JLR untuk setahun penuh, termasuk untuk elektrifikasi portofolionya. Di pasar India, Tata memimpin penjualan kendaraan listrik dan dengan cepat meningkatkan pangsa pasarnya untuk mobil bermesin pembakaran.

Balaji mengatakan kekurangan chip tampak mereda di pasar domestik dengan pembuat mobil tidak merencanakan penutupan. Tata, seperti pembuat mobil lainnya, telah menaikkan harga mobilnya enam kali sejak April 2021 untuk mengimbangi biaya yang lebih tinggi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement