Jumat 29 Jul 2022 19:33 WIB

Palestina Perbarui Permohonan Keanggotaan Penuh PBB

Diplomat menekankan pentingnya masyarakat internasional melindungi warga Palestina.

Seorang gadis mengibarkan bendera Palestina di luar rumah keluarga jurnalis veteran Al Jazeera yang terbunuh Shireen Abu Akleh di Yerusalem timur, Rabu, 11 Mei 2022. Palestina Perbarui Permohonan Keanggotaan Penuh PBB
Foto: AP/Maya Alleruzzo
Seorang gadis mengibarkan bendera Palestina di luar rumah keluarga jurnalis veteran Al Jazeera yang terbunuh Shireen Abu Akleh di Yerusalem timur, Rabu, 11 Mei 2022. Palestina Perbarui Permohonan Keanggotaan Penuh PBB

IHRAM.CO.ID, RAMALLAH -- Palestina memperbarui permohonan untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menurut keterangan diplomat Palestina kepada WAFA, Kamis (28/7/2022).

Dalam wawancara dengan Voice of Palestine, pengamat tetap Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan bahwa kepemimpinan Palestina di bawah pemerintahan Presiden Mahmoud Abbas telah menginisiasi hubungan dengan pejabat tinggi PBB agar mengamankan keanggotaan penuh Palestina di organisasi tersebut sebagai sarana menjaga solusi dua negara.

Baca Juga

Pemimpin negara Palestina, lanjut dia, melakukan langkah-langkah politik dan diplomatik yang berkoordinasi dengan sejumlah kepala negara, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Raja Yordania Abdullah II serta anggota Dewan Keamanan PBB. Hal ini agar Palestina tidak terus menjadi sandera atas tindakan pendudukan Israel.

photo
Bendera Palestina diturunkan dari sebuah gedung oleh otoritas Israel setelah dipasang oleh kelompok advokasi yang mempromosikan koeksistensi antara Palestina dan Israel, di Ramat Gan, Israel, Rabu, 1 Juni 2022. - (AP/Oded Balilty)

Mansour menyampaikan permohonan Palestina tersebut dalam pidatonya selama sidang dengan Dewan Keamanan PBB. Para anggota Dewan Keamanan PBB diminta tanggapannya pada periode yang akan datang.

Diplomat Palestina menekankan akan pentingnya masyarakat internasional memikul tanggung jawab dengan memberikan perlindungan kepada rakyat Palestina dan mempertahankan solusi dua negara mengingat kebijakan 'apartheid' yang diterapkan oleh Israel, yaitu kekuasaan pendudukan. Mansour mengakhiri pidatonya dengan menolak kritik yang dilontarkan Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan terhadap Mahmoud Abbas selama sidang Dewan Keamanan PBB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement