Sabtu 30 Jul 2022 19:41 WIB

Tak Lama Lagi Kota Bogor Segera Miliki Dua JPO Megah

Pembangunan JPO ini merupakan CSR dari pihak swasta.

Rep: shabrina zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Site plan jembatan penyebrangan orang (JPO) Jambu Dua, Kota Bogor.
Foto: s
Site plan jembatan penyebrangan orang (JPO) Jambu Dua, Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Rencana pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Kota Bogor akan segera terwujud. Dua JPO megah akan dibangun di dua lokasi diantaranya di Jalan Warung Jambu tepatnya dekat perempatan lampu merah, Kecamatan Bogor Utara dan di Jalan Pajajaran berlokasi di depan Majid Raya, Kecamatan Bogor Timur.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo, menyebutkan dua lokasi untuk pembangunan JPO merupakan program yang sudah lama direncanakan, namun baru di pertengahan 2022 bisa terealisasi. JPO akan dibangun di titik-titik lokasi yang memiliki kepadatan arus lalulintas tinggi, sehingga pembangunan JPO sangat dibutuhkan bagi pelayanan masyarakat.

Baca Juga

"Dua lokasi yang akan dibangun JPO memiliki kepadatan lalulintas penyebrangan, baik di depan Masjid Raya ataupun di Warung Jambu. Pembangunan JPO akan dimulai pada awal bulan Agustus ini," ucap Eko kepada wartawan, Sabtu (30/7).

Lanjut Eko, pembangunan dua JPO akan dilaksanakan oleh pihak swasta yang telah bekerjasama dengan Pemkot Bogor, dan sudah terbangun Perjanjian Kerjasama (PKS) maupun Memorandum Of Understanding (MoU). Jadi, pembangunan JPO ini bukan berasal dari dana APBD, melainkan merupakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Diva Intan Putri Pratama.

"Pembangunan JPO ini merupakan CSR dari pihak swasta. Ketika Pemkot Bogor membutuhkan adanya JPO, gayung bersambut dari pihak ketiga siap membangun. Semua perizinan untuk JPO sudah selesai ke pusat. Karena lokasi JPO ada di Jalan Nasional," jelasnya.

Terkait konsep pembangunan JPO, Eko menerangkan, JPO akan menggunakan konsep heritage modern dengan penyesuaian kearifan lokal Kota Bogor. Awalnya konsep JPO itu akan disertai adanya Lift, namun karena pemeliharaan lift memakan biaya besar sehingga dibatalkan.“Pembangunan di bawahnya betonisasi dan konsepnya heritage modern. Ornamen di JPO juga terlihat megah sesuai dengan design dari pihak kontraktor, sehingga nantinya bisa jadi obyek lokasi swafoto masyarakat. Pembangunan JPO ditargetkan selama tiga bulan, atau maksimal di akhir tahun 2022 ini sudah selesai dan bisa dipergunakan masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut Eko mengatakan, pembangunan JPO tentunya akan memiliki dampak, dan baik Pemkot ataupun pihak kontraktor pelaksana sudah melakukan antisipasi terkait dampak itu. Diantaranya antisipasi kepadatan arus lalulintas selama pembangunan di titik JPO. Minggu depan sudah mulai dilakukan pembangunan tiang panjang betonisasi dan nanti pemasangan JPO akan dilakukan pada malam hari. Saat pembangunan itu kemungkinan akan dilakukan rekayasa lalulintas untuk kelancaran pembangunan JPO.

"Semoga pembangunan JPO berjalan lancar dan setelah JPO selesai, tentunya diharapkan l mengurangi kepadatan arus lalulintas di ruas jalan tersebut. Kami juga memohon dukungan kepada warga untuk pembangunan JPO ini, dan di imbau agar para pengendara yang melintas di lokasi pembangunan JPO untuk berhati-hati," kata Eko.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement