Ahad 31 Jul 2022 20:24 WIB

Jubir Masjid Nabawi: Jamaah RI Jangan Salah Kaprah Saat Berziarah ke Madinah

Jamaah haji Indonesia diminta memperhatikan empat tempat berziarah selama di Madinah.

Rep: A Syalaby Icshan/ Red: Agung Sasongko
Masjid Nabawi
Foto: Achmad Syalaby Ichsan-Republika
Masjid Nabawi

IHRAM.CO.ID, MADINAH —  Juru Bicara Masjid Nabawi Al Ustaz Jam’an bin Abdullah al Asyiri meminta agar jamaah haji Indonesia tidak salah kaprah saat berziarah ke Madinah. Menurut dia, jamaah Indonesia seharusnya memperhatikan empat tempat berziarah selama berada di Madinah alih-alih tempat lainnya. Menurut Ustza Jam’an, empat lokasi tersebut yakni Masjid Nabawi, Makam Rasulullah, Makam Baqi dan Masjid Quba. 

“Lainnya penting tapi tidak utama. Jangan sibuk ziarah atau datang ke tempat selain yang empat itu,”ujar Ustaz  Jam’an saat menerima kunjungan Staf Teknis Urusan Haji (TUH) KJRI Jeddah, Dr H Nasrullah Jasam bersama rombongan di Maktab Riasyatul Aamma Lis Syu’un Masjid Nabawi, Madinah, Ahad (31/7/2022). 

Baca Juga

Meski lokasi ziarah selain empat tempat tersebut boleh didatangi, dia menjelaskan, tidak ada keutamaan di dalamnya. “Lokasi lainnya tidak prinsip. Silakan saja datang tapi jangan melupakan shalat di Nabawi dan tiga lokasi lainnya yang lebih utama,”ujar dia. 

Rombongan KJRI i dibawa ke ruangan khusus  lantai dua di Masjid Nabawi yang bertempat tepat di atas Raudhah. Di ruangan itu, mereka diajak untuk menonton film kondisi Masjid Nabawi selama Covid-19. Di film tersebut, tampak kondisi masjid yang sepi dan tertutup bagi jamaah. Meski demikian, perawatan masjid masih tampak normal.  Di dalam film tersebut, terlihat rak Alquran ditutup plastik supaya tidak menjamur. Shalat tarawih selama bulan Ramadhan juga digelar, tapi dengan  jaga jarak antar jamaah, demikian dengan berbuka puasa. Meski sepi dari jamaah, kondisi masjid tetap bersih dan harum dengan wewangian. 

Film pendek itu juga menggambarkan cucuran air mata jemaah saat berdoa di Masjid Nabawi yang terus mengalir saat shakat Tarawih dan shalat wajib lima waktu. Penerapan prokes berjalan ketat. Jamaah juga memakai masker dan jaga jarak sehingga tidak boleh bersentuhan satu sama lainnya. 

Turut mendampingi Ustaz Jam’an,  Wakil Rais Aam Maktab Riasyatul Aamma Lis Syu\'un Masjid Nabawi Syekh Ibrahim Al Ghamdhi yang juga menemui kunjungan Nasrullah Jasyam dan menyaksikan film pendek tersebut.

Rombongan juga diajak shalat berjamaah di lantai dua Masjid Nabawi. Usai shalat Zuhur, Al Ustadz Jam'an bin Abdullah al Asyiri memaparkan sejarah Masjid Nabawi dan perjuangan Nabi selama di Madinah dan di Makkah. Selanjutnya, rombongan juga diajak untuk masuk ke Raudhah. 

Sementara itu, Nasrullah menyampaikan terima kasih atas kerjasamanya sehingga jamaah Indonesia bisa nyaman beribadah. “Jamaah kita sangat tertib. Mudah diatur dan jadi contoh dengan jamaah lain,”ujar dia. Nasrullah pun meminta agar jamaah memperhatikan pesan dari Ustaz Jam’an mengenai objek ziarah yang utama. 

Menurut dia, pihak KJRI juga masih terus meng-update kebijakan bagaimana masuk ke Raudhah apakah masih melalui tasrih atau lewat aplikasi.  Untuk saat ini, dia menjelaskan, semua jamaah dari seluruh dunia menggunakan tasrih untuk masuk ke Raudhah.

"Kita akan update terus jika ada perubahan. Baik umrah dan haji. Jemaah umrah sudah bisa umrah. Sudah kembali normal,"ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement