REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menerima kunjungan salah satu profesor dari University of Adelaide, Australia. Kunjungan ini merupakan langkah awal UMM untuk menjalin kolaborasi internasional sekaligus menaikan mutu dalam Program Kompetisi Kampus Merdeka.
Professor from School of Animal and Veterinary Science University of Adelaide, Farhid Hemmatzadeh, merasa senang bisa bertemu sivitas akademika UMM. Kolaborasi dari universitas dengan budaya yang berbeda dinilai dapat menghasilkan banyak manfaat bagi banyak pihak.
Selain melakukan pertemuan, Farhid juga menjadi dosen tamu dalam program Center of Excellence perikanan di kelas udang. Dalam kuliah tamu tersebut, ia menyampaikan mengenai penanganan penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disesase AHPND pada udang dengan menggunakan terapi bakteriofag.
"Mungkin nantinya, akan ada aplikasi lain juga untuk penelitian pengembangan vaksin maupun pengembangan penyakit menular di daerah tropis yang sebagian besar diperuntukan untuk pertanian,” jelas Farhid.
Ia menilai lingkungan pendidikan yang dimiliki UMM sangat memenuhi kegiatan para mahasiswa, baik secara akademik maupun non-akademik. Ia juga mengapresiasi inovasi andalan UMM yakni puluhan CoE yang sudah diresmikan.
Selanjutnya, dia berharap adanya kerja sama yang memungkinkan mahasiswa bisa saling merasakan perkuliahan di masing-masing universitas. Sejalan dengan yang diungkapkan Farhid, Rektor UMM Fauzan kerja sama tersebut bisa segera direalisasikan.
Hal ini penting mengingat University of Adelaide merupakan universitas dengan posisi yang bagus pada QS World University Rankings 2023. Dengan ranking pendidikan yang baik secara global, University of Adelaide akan menjadi mitra yang bagus untuk pengembangan kegiatan internasional.
Sementara itu, Ketua Jurusan Perikanan UMM, Sri Dwi Hastuti menyampaikan, kunjungan ini dimaksudkan untuk finalisasi program kerja sama yang telah dibuat. Program-program yang dimaksud tersebut seperti kuliah tamu, kolaborasi riset, publikasi media, transfer kredit, dan pertukaran pelajar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
