Kamis 04 Aug 2022 11:45 WIB

Promosikan Pariwisata, AP II Minta Bandara Changi Sediakan Digital Banner

AP II gandeng Changi Airport Group untuk kembangkan pariwisata.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin. PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) dan Changi Airport Group terus melakukan penjajakan kolaborasi yang akan dilakukan keduanya untuk mengembangkan sektor pariwisata. Kali ini AP II untuk kedua kallinya bertemu dengan pihak Changi Airport Group untuk membahas aspek yang dapat dikerjasamakan.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin. PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) dan Changi Airport Group terus melakukan penjajakan kolaborasi yang akan dilakukan keduanya untuk mengembangkan sektor pariwisata. Kali ini AP II untuk kedua kallinya bertemu dengan pihak Changi Airport Group untuk membahas aspek yang dapat dikerjasamakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) dan Changi Airport Group terus melakukan penjajakan kolaborasi yang akan dilakukan keduanya untuk mengembangkan sektor pariwisata. Kali ini AP II untuk kedua kallinya bertemu dengan pihak Changi Airport Group untuk membahas aspek yang dapat dikerjasamakan. 

“AP II dan Changi Airport Group sebagai dua operator bandara terbesar di kawasan Asean tengah mengeksplorasi kerja sama sehingga kami dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong pemulihan penerbangan, baik itu di Indonesia maupun Asia Tenggara,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (4/8/2022). 

AP II meminta kepada Changi Airport Group agar menyediakan space khusus di Bandara Changi seperti digital banner dan media lainnya. Fasilitas tersebut untuk mempromosikan lima destinasi super prioritas di Indonesia, yaitu Candi Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Danau Toba (Sumatera Utara), dan Likupang (Sulawesi Utara). 

“Kami berharap promosi la destinasi super prioritas ini dapat mendukung sektor pertumbuhan pariwisata di Indonesia. Penumpang internasional setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dapat melanjutkan perjalanan ke 5 destinasi super prioritas," ungkap Awaluddin

Lalu, dalam aspek penerapan Airport Collaborative Decision Making (ACDM) antara Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Changi, Awaluddin mengatakan AP II telah menerapkan ACDM di Bandara Soekarno-Hatta sebagai sistem yang mewadahi kerja sama berbasis informasi secara real time. Khususnya dari seluruh stakeholder yakni operator bandara, maskapai, ground handling, air traffic services, dan mitra pendukung lainnya. 

“Sinergi ACDM antara Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Changi dapat membuat penerbangan rute Jakarta-Singapura semakin optimal dan efisien, yang berujung pada peningkatan layanan bagi para penumpang,” ujar Awaluddin. 

Awaluddin menambahkan saat ini AP II dan Changi Airport Group memiliki tujuan sama yakni mengakselerasi pemulihan sektor penerbangan yang terkena dampak hebat pandemi Covid-19. Untuk itu, dia menegaskan AP II tengah mendorong pemulihan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak di bandara-bandara yang dikelola perseroan termasuk Bandara Soekarno-Hatta.

Dia memastikan pemulihan penerbangan di bandara-bandara AP II berjalan dengan baik. “Recovery rate di Bandara Soekarno-Hatta bahkan saat ini telah mencapai sekitar 82 persen dengan kata lain lalu lintas penerbangan sudah sekitar 82 persen dari 2019 saat belum ada pandemi,” jelas Awaluddin. 

Saat ini rata-rata penerbangan di rute Jakarta - Singapura adalah 37 penerbangan (take off dan landing) dalam satu hari. Lalu rute Jakarta-Singapura-Jakarta menjadi salah satu rute internasional tersibuk di dunia. 

Awaluddn menuturkan pertemuan antara AP II dan Changi Airport Group akan ditindaklanjuti dengan membentuk tim bersama di antara kedua operator bandara. Dengan begitu tujuan mengakselerasi pemulihan penerbangan dapat tercapai. 

Sementara itu, CEO Changi Airport Group Lee Seow Hiang menuturkan Bandara Changi dan Bandara Soekarno-Hatta merupakan rekanan. Seow Hiang menilai jika keduanya bersinergi maka akan memiliki sistem yang besar. 

“Jika kita bersama-sama, maka kita punya sistem yang besar,” ujar Seow Hiang.

Seow Hiang menjelaskan jika Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Changi dapat bersinergi terkait operasional penerbangan salah satunya melalui ACDM maka kedua bandara dapat melakukan perencanaan dengan baik. Salah satunya nya dalam menghadapi keterlambatan penerbangan (delay). 

AP II dan Changi Airport Group bersama maskapai di dalam periode pemulihan ini akan mendorong optimalisasi penerbangan di bandara-bandara AP II. Hal tesebut dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku. 

Optimalisasi penerbangan salah satunya adalah mendorong kolaborasi operasional penerbangan. Salah satunya yakni penumpang dari Singapura tujuan Jakarta dapat melanjutkan penerbangan ke bandara-bandara AP II lainnya dengan mudah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement