Kamis 04 Aug 2022 17:02 WIB

Nancy Pelosi Sepakat Dukung Upaya Denuklirisasi Korut

Korut telah melakukan serangkaian uji coba rudal sepanjang tahun ini.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Korea Utara (Korut) pada Rabu (10/10) mengonfirmasi telah menembakkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam atau submarine-launched ballistic missile (SLBM). Korut telah melakukan serangkaian uji coba rudal sepanjang tahun ini.
Foto: EPA/KCNA
Korea Utara (Korut) pada Rabu (10/10) mengonfirmasi telah menembakkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam atau submarine-launched ballistic missile (SLBM). Korut telah melakukan serangkaian uji coba rudal sepanjang tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Ketua Majelis Nasional Korea Selatan (Korsel) Kim Jin-pyo dan Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi sepakat untuk mendukung upaya Seoul dan Washington untuk denuklirisasi Korea Utara (Korut). Hal ini disepakati dalam kunjungan Pelosi ke Seoul, Korsel pada Kamis (4/8/2022) setelah kunjungannya ke Taiwan.

"Kedua belah pihak menyatakan keprihatinan atas situasi serius di mana tingkat ancaman Korea Utara meningkat," kata Kim dalam pernyataan pers bersama dengan Pelosi, seperti dikutip laman Yonhap News Agency, Kamis.

Baca Juga

"Berdasarkan pencegahan yang kuat dan diperluas terhadap Korea Utara yang dapat dikenali oleh publik kami, kami setuju untuk mendukung upaya kedua pemerintah untuk denuklirisasi dan perdamaian melalui kerja sama internasional dan dialog diplomatik," kata Kim melanjutkan.

Kim dan Pelosi mencatat hubungan yang berkembang antara sekutu Korsel dan AS yang telah melebar ke bidang-bidang, seperti keamanan pertahanan, ekonomi dan teknologi. Guna lebih mendukung hubungan ini, Kim mengatakan para ketua DPR kedua negara sepakat untuk meninjau resolusi yang menandai peringatan 70 tahun aliansi antara kedua negara.

Semenara itu, Pelosi mengatakan, keamanan, ekonomi dan pemerintahan sebagai tiga pilar utama. Ia menekankan bahwa hubungan antara Seoul dan Washington di bidang bidang tersebut sangat kuat dan bahwa kedua negara belajar dari satu sama lain.

"Ini istimewa bagi kami karena hubungan AS-Republik Korea istimewa bagi kami. Hubungan yang dimulai dari urgensi dan keamanan bertahun-tahun yang lalu telah menjadi persahabatan yang paling hangat," kata Pelosi.

Pelosi juga mengusulkan penguatan hubungan di tingkat Kongres. "Kami ingin memperkuat peran antarparlemen itu saat kami bekerja sama sebagai negara," katanya.

"Ini tentang nilai-nilai bersama. Ini tentang memerangi pandemi. Ini tentang menyelamatkan planet ini. Begitu banyak hal untuk didiskusikan, begitu banyak peluang yang lebih baik disajikan dengan diskusi di tingkat antarparlemen serta di samping kepala negara dan kepala negara," ujarnya menambahkan.

Korut telah melakukan serangkaian uji coba rudal jarak pendek hingga jarak jauh sepanjang tahun ini. Langkah Korut secara luas diperkirakan akan melakukan apa yang akan menjadi uji coba nuklir ketujuhnya.

Selain membicarakan kemitraan kedua negara, Pelosi akan berkunjung ke desa gencatan senjata antar-Korea Panmunjom Kamis malam. Dia juga akan berbicara melalui telepon dengan Presiden Yoon Suk-yeol, yang saat ini sedang berlibur.

Delegasi Pelosi termasuk Ketua Komite Urusan Luar Negeri House AS Gregory Meeks dan Ketua Komite Urusan Veteran House Mark Takano, serta anggota parlemen lainnya, seperti Suzan DelBene, Raja Krishnamoorthi dan Andy Kim. Korsel adalah salah satu singgah Pelosi dalam tur Asia yang sudah membawanya ke Singapura, Malaysia dan Taiwan. Setelah Korsel, ia berencana untuk mengunjungi Jepang. Pelosi adalah Ketua House AS pertama yang mengunjungi Korsel sejak mantan Ketua Dennis Hastert pada 2002.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement