Kamis 04 Aug 2022 16:50 WIB

Dinas Pariwisata Mataram Siapkan Festival Kuliner Sambut World Superbike 2022

Festival kuliner ini untuk menyambut tamu-tamu yang datang dari luar daerah.

Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), akan menggelar festival kuliner. (ILUSTRASI)
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), akan menggelar festival kuliner. (ILUSTRASI)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), akan menggelar festival kuliner. Festival ini bertujuan untuk menyambut ajang balap motor dunia atau World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika Lombok, NTB, sekitar Oktober-November 2022.

"Festival kuliner ini untuk menyambut tamu-tamu kita yang datang dari luar daerah agar bisa menikmati aneka kuliner khas Kota Mataram dan NTB pada umumnya pada satu tempat terpadu," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, NTB, Kamis (4/8/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, festival kuliner yang digelar Dispar Kota Mataram saat MotoGP Maret 2022 cukup sukses sehingga itu menjadi pengalaman untuk melaksanakan kegiatan serupa. "Yang jelas kalau untuk persiapan kita tidak terlalu berat karena sudah ada pengalaman saat MotoGP. Tinggal kita persiapkan masalah teknisnya," kata dia.

Dalam kegiatan festival kuliner tersebut, Dispar akan melibatkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM) se-Kota Mataram. Mengenai ketersediaan kamar hotel, Denny menyebutkan di Mataram terdapat 4.730 kamar hotel baik hotel bintang maupun nonbintang. Saat MotoGP, kamar hotel yang tersedia itu hampir 100 persen terisi karena setiap hotel menyiapkan kamar cadangan untuk tamu yang sakit atau dalam kondisi tertentu.

"Harapannya, saat WSBK nanti kamar hotel di Mataram juga bisa terisi maksimal. Meskipun kita tahu WSBK skalanya lebih kecil, belum lagi ada kenaikan harga tiket pesawat yang signifikan," kata dia.

Denny mengatakan, dampak kenaikan tiket pesawat akan begitu terasa kepada para penonton WSBK sehingga orang yang akan datang menonton harus memiliki anggaran lebih. "Selain harus bayar tiket pesawat, mereka juga bayar kamar hotel, tiket nonton WSBK, serta untuk akomodasi dan transportasi selama di sini (Lombok)," katanya. Kendati demikian sebagai daerah penyangga, pihaknya tetap optimistis dapat ikut serta menyukseskan ajang WSBK sebagai upaya menggerakkan kembali perekonomian dua pariwisata

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement