Jumat 05 Aug 2022 11:12 WIB

Latihan Militer China Berdampak pada Rute Penerbangan

Beberapa maskapai penerbangan telah membatalkan penerbangan ke Taipei

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang dijalankan oleh CCTV China, sebuah proyektil diluncurkan dari lokasi yang tidak ditentukan di China, Kamis, 4 Agustus 2022. China mengatakan pihaknya melakukan
Foto: CCTV Via AP
Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang dijalankan oleh CCTV China, sebuah proyektil diluncurkan dari lokasi yang tidak ditentukan di China, Kamis, 4 Agustus 2022. China mengatakan pihaknya melakukan

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Beberapa maskapai penerbangan telah membatalkan penerbangan ke Taipei, dan mengalihkan rute lainnya menggunakan wilayah udara terdekat. Langkah ini diambil menyusul latihan militer China yang dipicu oleh kunjungan Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.

China pada Kamis (4/8/2022) mengerahkan sejumlah pesawat dan menembakkan rudal langsung di dekat Taiwan dalam latihan terbesarnya di Selat Taiwan. Latihan tersebut akan berlangsung hingga Ahad (7/8/2022) tengah hari waktu setempat di enam zona yang mengelilingi sebagian besar Taiwan.

Baca Juga

Wilayah udara yang digunakan dalam latihan tersebut relatif kecil. Tetapi gangguan tersebut menghambat perjalanan antara Asia Tenggara dan Asia Timur Laut. Korean Air Lines telah membatalkan penerbangan antara Seoul dan Taipei pada Jumat dan Sabtu. Maskapai tersebut juga akan menunda penerbangan pada Ahad karena latihan tersebut.

Sementara Singapore Airlines telah membatalkan penerbangan antara Singapura dan Taipei pasa Jumat, karena pembatasan wilayah udara yang berkembang. Singapura akan terus memantau situasi untuk penyesuaian. Sedangkan maskapai Jepang, ANA Holdings dan Japan Airlines masih mengoperasikan penerbangan ke Taipei. Tetapi mereka menghindari wilayah udara yang terkena dampak pada penerbangan tersebut, termasuk rute ke  Hongkong dan Asia Tenggara.

Maskapai penerbangan Hong Kong, Cathay Pacific Airways, menghindari zona wilayah udara yang ditentukan di sekitar Taiwan. Layanan pelacakan penerbangan FlightRadar24 menunjukkan, maskapai Taiwan, China Airlines dan EVA Airways Corp masih terbang ke Taipei pada Jumat (5/8). Sementara Philippine Airlines, maskapai kargo FedEx Corp, dan United Parcel Service Inc juga masih melayani rute penerbangan ke Taiwan dengan menghindari daerah yang terkena dampak latihan militer.

Taiwan, bersama dengan China daratan dan Hong Kong masih memberlakukan aturan karantina untuk kedatangan dari luar negeri karena Covid-19. Hal ini memicu berkurangnya permintaan untuk bepergian ke wilayah tersebut.  

Sebuah koperasi industri penerbangan yang berbagi informasi tentang risiko penerbangan, OPSGROUP,  mengatakan latihan militer Cina akan mempengaruhi rute utama antara Asia Tenggara dan Asia Timur Laut, yang mengarah ke re-routing atau pengalihan rute. Pengalihan ini bisa memakan waktu lebih lama dan membutuhkan bahan bakar ekstra.

Dampak wilayah udara yang digunakan untuk latihan militer China terhadap dampak industri penerbangan global relatif kecil, dibandingkan dengan keputusan oleh sebagian besar maskapai penerbangan untuk melewati overflight di tempat-tempat lain seperti Rusia, Ukraina, Afghanistan, Korea Utara, Irak dan Suriah.  Menghindari wilayah udara Rusia, telah menyebabkan peningkatan waktu penerbangan hampir empat jam antara Finlandia dan Jepang.

Taiwan pada Rabu (3/8/2022) mengatakan, pihaknya sedang bernegosiasi dengan  Jepang dan Filipina untuk menemukan rute penerbangan alternatif.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement