Selasa 09 Aug 2022 00:26 WIB

Covid-19 di Majalengka Kembali Meningkat, Warga Diimbau Jaga Prokes

Dinkes Majalengka mencatat saat ini ada 13 warga positif Covid-19

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Covid-19 (ilustrasi). Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Majalengka kembali mengalami peningkatan. Untuk itu, warga di daerah tersebut diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Foto: Pixabay
Covid-19 (ilustrasi). Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Majalengka kembali mengalami peningkatan. Untuk itu, warga di daerah tersebut diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Majalengka kembali mengalami peningkatan. Untuk itu, warga di daerah tersebut diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Agus Susanto, menyebutkan, saat ini, tercatat ada 13 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Majalengka. Jumlah itu meningkat tiga kasus dibandingkan sehari sebelumnya.

Dari jumlah 13 pasien tersebut, sebanyak sembilan orang menjalani isolasi mandiri. Sedangkan satu pasien, dirawat di RS Cideres dan tiga pasien dirawat di rumah sakit di luar wilayah Kabupaten Majalengka.

"Perlu kami informasikan bahwa kasus Covid-19 ada peningkatan. Untuk itu, kami mengimbau agar prokes  tetap dilakukan," kata Agus, Senin (8/8/2022).

 

Dengan adanya penambahan kasus tersebut, maka jumlah kasus terkonfirmasi sejak awal pandemi Covid-19 hingga Senin (8/8/2022) di Kabupaten Majalengka tercatat ada 14.584 kasus. Dari jumlah tersebut, 13 orang masih menjalani isolasi, 13.709 orang selesai isolasi dan 862 orang meninggal dunia.

Sementara itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19, vaksinasi di Kabupaten Majalengka juga terus dilakukan. Hingga Senin (8/8/2022), capaian vaksinasi dosis satu mencapai 1.006.531 orang (96 persen), capaian dosis dua sebesar 828.355 orang (79 persen) dan capaian vaksinasi dosis tiga atau booster sebanyak 324.153 orang (31 persen).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement