Selasa 09 Aug 2022 14:03 WIB

Jakarta Canangkan Gerakan Melawan Osteoporosis

Masyarakat diimbau melakukan gerakan hidup sehat.

Jakarta Canangkan Gerakan Melawan Osteoporosis
Foto: Dok Republika
Jakarta Canangkan Gerakan Melawan Osteoporosis

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Setelah di Sumatera Selatan, giliran DKI Jakarta mencanangkan Gerakan Melawan Osteoporosis yang digagas Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi).

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria hadir sekaligus secara resmi mencanangkan Gerakan Jakarta Melawan Osteoporosis yang digelar hybrid dari Gedung PKK Melati Jaya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2022).

Baca Juga

Berkaitan gerakan ini, Ariza mengajak warga Ibu Kota membiasakan diri hidup sehat dengan olah raga, tidur cukup, dan pola makan yang bergizi. Hal ini mengingat 1 dari 2 perempuan di atas usia 40 tahun diperkirakan rentan terserang osteoporosis. 

"Bagi laki-laki 1 dari 5. Ini pertanyaan yang penting kenapa perempuan lebih banyak," ucap Wagub Ariza dalam sambutannya di hadapan para kader TP PKK Provinsi DKI Provinsi DKI Jakarta.  

Mengutip data Badan Kesehatan Dunia atau WHO, papar Wagub, 50 persen kejadian patah tulang panggul bisa menyebabkan kecacatan seumur hidup hingga meningkatkan angka kematian. "Ini butuh perhatian, osteoporosis tak bisa dicegah tapi tingkat keparahannya masih bisa dikurangi dengan cara satu rutin berolah raga, meningkatkan asupan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D. Kedua, nutrisi penting untuk metabolisme pembentukan tulang," kata Ariza. 

Wagub yakin apabila masyarakat Jakarta mampu mencegah dan merawat keroposan tulang maka akan lebih meningkatkan produktivitas.

"Apa yang dilakukan oleh Tim Penggerak PKK dan Pewatusi hari ini, walaupun hanya simbolik namun harus ditindaklanjuti dengan niat dan kemauan bersma-sama untuk mencegah agar masyarakat Jakarta terbebas dari tulang keropos," ujarnya.

Wagub menjelaskan, pencanangan Gerakan DKI Jakarta Melawan steoporosis ini merupakan upaya pencegahan strategis karena lebih efesien dan efektif daripada mengobati. 

"Jangan sampai dari kecil sampai kuliah belajar, sehingga ketika bekerja sibuk bekerja, apa yang terjadi waktu pensiun sibuk ngapain? sibuk berobat, sibuk sakit karena waktu belajar lupa olahraga, lupa menjaga kesehatan," terangnya. 

Ketua Umum Perwatusi, Anita A. Hutagalung menyampaikan, Gerakan Daerah Melawan Osteoporosis ini merupakan sebuah program berkelanjutan yang diawali pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada tanggal 19 Oktober 2021. 

"Dan di tahun 2022 ini kami Perwatusi bekerja sama menggaungkannya agar tercapai cita-cita bangsa Indonesia yang bertulang kuat, badan sehat dan bugar," ujar Anita.

"Jadi kita sehat saja tidak cukup, harus bugar sehingga memiliki usia produktif baik kini dan nanti," jelasnya.

Sebagai organisasi nonprofit, masih kata Anita, Perwatusi terus berada di tengah masyarakat dalam rangka membangun kepedulian masyarakat atas pentingnya menjaga dan melakukan tindakan preventif untuk mencegah terkena osteoporisis. "Karena apabila kita kena osteoporosis berdampak patah tulang, maka mengganggu ekonomi keluarga dan membuat keluarga terbebani. Jadi bagaimana kita menabung tulang dari muda," ujar Anita. 

Perwatusi, menurut dia, ingin mengubah mindseat bahwa osteoporosis bukanlah untuk orang tua saja, tapi dari muda harus digaungkan.

"Khusus DKI Jakarta, kami sampaikan penghargaan tertinggi kepada Tim Penggerak PKK yang selalu menyambut baik kolaborasi bersama Perwatusi karena memiliki kepedulian yang sama, mendampingi masyarkat DKI Jakarta memiliki tulang kuat, sehat dan terhindar dari osteoporosis," katanya. 

Masih dalam kesempatan yang sama, Ketua I TP PKK Elisa Sumarlin mengingatkan, usia lansia yaitu di atas 60 tahun merupakan masa-masa yang senantiasa harus menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh agar kondisi fisik tetap prima. 

"Masa lansia fungsi organ-organ tubuh mulai menurun. Agar lansia menjadi lebih bugar perlu melaksanakan olah raga, agar stamina tubuh tetap prima dan kesehatan tulang tetap terjaga," jelasnya. 

Selaras dengan hal tersebut, imbuh Elisa, TP PKK Provinsi DKI Jakarta bersama Perwatusi terus berkolaborasi menjaga agar tulang masyarakat terbebas dari osteoporosis. Ia juga mendorong keluarga yang memiliki lansia turut membantu dalam mewujudkan tulang sehat dan terbebas dari osteoporosis.

Untuk menjaga kualitas tulang lansia bebas osteoporosis dan daya ingat tetap kuat maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. "Pertama penuhi asupan gizi dan pola makan yang bergizi, beragam agar kondisi fisik lansia tetap sehat," sebut istri Wagub Ahmad Riza Patria ini. 

Kedua, lansia menjaga kebugaran tubuh dengan olah agar agar tetap semangat beraktivitas. Maka itu pendamping lansia perlu senantiasa menberi dukungan. 

Ketiga, dorong lansia agar tetap menjaga sembilan kemampuan dasar yang meliputi kecerdasan linguistik, kecerdasan logika, kecerdasan visual spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan naturalis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan spiritual.

"Hal ini perlu dioptimalkan agar lansia tetap dinamis dan sembilan kemampuan tersebut dapat menjaga lansia dari kepikunan," urai Elisa. 

Keempat, menyediakan sarana lansia baik di rumahmaupun di luar rumah untuk berhubungan sesama lansia dalam suatu komunitas maka mereka akan lebih semangat melaksanakan berbagai aktivitas, utamanya dalam berolah raga. 

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menilai inisiasi Perwatusi ini sebagai salah satu ikhtiar agar masyarakat terbebas dari penyakit tulang keropos. "Kita cegah sejak dini, sepanjang siklus kehidupan, harus sudah dimulai," ujarnya saat sesi jumpa pers yang turut dihadiri Siti Annisa Nuhonni dan Prof Errol Untung Hutagalung selaku Dewan Pengawas Perwatusi.

Acara ini turut diramaikan senam pencegahan dini sejak pukul 7 pagi dan doorprize yang diikuti ratusan kader TP PKK DKI Jakarta yang hadir fisik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement