IHRAM.CO.ID, RIYADH — Universitas-universitas di Kerajaan akan diizinkan untuk merumuskan aturan perilaku dan disiplin mahasiswa di universitasnya masing-masing. Mereka harus merampungkan aturan tersebut dalam waktu 15 hari sejak tanggal persetujuan peraturan universitas yang baru.
Dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (9/8/2022), Peraturan baru termasuk juga mengenai studi dan ujian yang akan menentukan tata cara pembagian semester dan jumlah pekan studi.
Aturan baru ini akan mulai berlaku pada tahun ajaran baru nanti. Peraturan menetapkan bahwa tahun akademik harus dua semester atau lebih, selain semester musim panas, jika ada, atau empat tingkat atau lebih dan satu atau dua tingkat musim panas, jika ada.
Sistem akademik adalah metode studi yang diikuti di perguruan tinggi dan institut di bawah universitas, apakah itu sistem tingkat atau semester akademik atau kursus tahun akademik secara keseluruhan.
Peraturan menetapkan bahwa semester akan terdiri dari jangka waktu tidak kurang dari 15 pekan dalam sistem dua semester, dan tidak kurang dari 12 pekan dalam sistem tiga semester.
Waktu pendaftaran, penghapusan dan penambahan, dan ujian akhir tidak termasuk dalam periode ini.
Peraturan tersebut menyebutkan bahwa jenjang akademik adalah suatu metode belajar, yang jangka waktunya kurang dari satu semester, sehingga tidak kurang dari empat minggu dan tidak lebih dari delapan pekan, dan jumlah pekan akademik tidak kurang dari 40 minggu per tahun.
Peraturan menegaskan bahwa tahun akademik penuh adalah periode tidak kurang dari 40 pekan per tahun.
Semester musim panas adalah periode tidak kurang dari empat untuk sistem dua semester, dan tidak kurang dari enam pekan untuk sistem tiga semester, di mana periode yang dialokasikan untuk setiap mata kuliah akademik digandakan.
Sedangkan tingkat musim panas adalah jangka waktu tidak kurang dari 4 minggu untuk sistem tingkat akademik, di mana periode yang dialokasikan untuk setiap mata kuliah akademik digandakan.
Sumber: Saudigazette
Ikuti Whatsapp Channel Republika
