Kamis 11 Aug 2022 14:51 WIB

1,4 Juta Remaja Putri Jabar Minum Tablet Tambah Darah Serentak

Sekitar 41,8 persen remaja putri di wilayah Jawa Barat menderita anemia.

Sejumlah siswi meminum tablet tambah darah (TTD) saat kegiatan gebyar minum tablet tambah darah (TTD) serentak di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (11/8/2022). Kegiatan yang digelar bertepatan dengan Hari Remaja Internasional tersebut bertujuan untuk mengejar target cakupan remaja putri yang mendapatkan TTD sesuai di Jawa Barat sebesar 52 persen, sekaligus upaya untuk menurunkan kasus anemia pada remaja putri dan pencegahan stunting. 1,4 Juta Remaja Putri Jabar Minum Tablet Tambah Darah Serentak
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah siswi meminum tablet tambah darah (TTD) saat kegiatan gebyar minum tablet tambah darah (TTD) serentak di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (11/8/2022). Kegiatan yang digelar bertepatan dengan Hari Remaja Internasional tersebut bertujuan untuk mengejar target cakupan remaja putri yang mendapatkan TTD sesuai di Jawa Barat sebesar 52 persen, sekaligus upaya untuk menurunkan kasus anemia pada remaja putri dan pencegahan stunting. 1,4 Juta Remaja Putri Jabar Minum Tablet Tambah Darah Serentak

IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 1,4 juta remaja putri yang berusia 12-18 tahun di wilayah Jawa Barat (Jabar) meminum tablet penambah darah serentak pada Acara Kampanye Gizi Seimbang dan Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Serentak. Acara digelar secara simbolis di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Kamis (11/8/2022).

"Ini adalah bagian dari upaya kita. Sampai saat ini gratis dari dinas kesehatan dan Kementerian Kesehatan. Hari ini untuk remaja putri yang minum diperkirakan sekitar 1,4 juta yang terdiri dari anak-anak remaja di sekolah SMA SMK dan sederajat dan juga ada yang sebagian SMP dan juga di lingkungan Kementerian," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi, disela-sela acara tersebut.

Baca Juga

Dedi mengatakan berdasarkan informasi yang diterimanya, saat ini sekitar 41,8 persen remaja putri di wilayah Jawa Barat menderita anemia atau kekurangan darah merah. "Jika mereka terkena anemia maka akan mengganggu pemikiran, pembelajaran dan sebagainya," kata Dedi.

Oleh karena itu, kata dia, pada hari ini Pemprov Jawa Barat melakukan kegiatan minum tablet penambah darah serentak dengan tujuan mencegah permasalahan kesehatan yang dihadapi remaja putri seperti stunting. "Terlebih mereka itu, remaja remaja putri ke depannya akan menjadi ibu hamil, yang mana mereka ke depannya akan menjadi pencipta-pencipta generasi masa depan. Ini agar 2045 bebas anemia dan stunting," kata dia.

Dengan adanya Kampanye Gizi Seimbang dan Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Serentak, maka ke depannya setiap minggu remaja putri akan meminum tablet penambah daerah. "Intinya minumnya satu tablet per minggu selama satu tahun ke depan. Jadi nanti dikasih kartu, kartu bagian dari untuk melakukan monev. Dan selain kartu itu ada aplikasi, Aplikasi Ceria, itu ada di Play Store. Jadi aplikasi ini pun juga mengingatkan remaja putri kalau belum minum tablet penambah darah," kata dia.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil menambahkan penyebab remaja putri mengalami anemia karena berbagai faktor seperti sistem hormon saat menstruasi. Atalia mencontohkan saat ini cukup banyak remaja putri yang menjalani diet ketat namun secara gizi tidak terpenuhi dengan baik sehingga tidak seimbang.

Hal itu secara tidak langsung bisa menyebabkan anemia di kalangan remaja putri selain dikarenakan banyaknya aktivitas yang dijalani dalam keseharian. "Jadi dengan kita berikan TTD ini agar sehat dan menghadirkan generasi yang tidak stunting, jadi sehat mulai dari remaja putri," ujar Atalia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement