Kamis 18 Aug 2022 20:44 WIB

Anies Sebut Hunian Terjangkau tak Cuma di 33 Rusunawa

Pemprov DKI bertekad bangun lebih banyak hunian terjangkau bagi warganya.

Sejumlah bocah dengan mengenakan masker bermain di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Si Pitung, kawasan rusunawa.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah bocah dengan mengenakan masker bermain di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Si Pitung, kawasan rusunawa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut penyediaan hunian terjangkau tak hanya pada 33 gedung rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Namun juga melalui program Jakhabitat yang merupakan kolaborasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) dengan BUMD Perumda Sarana Jaya.

"Program ini nantinya tak berhenti di 33 tower saja. Kita ingin lanjutkan dan berikan lebih banyak lagi hunian terjangkau untuk warga Jakarta. Kita ingin negara memberikan dukungan pada kebutuhan dasar warganya, sandang pangan dan papan," kata Anies, Kamis (18/3/2022).

Baca Juga

Melalui program Jakhabitat ini, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta ingin agar kebijakan terkait hunian dan permukiman dapat terintegrasi sesuai dengan namanya. Tujuannya untuk menjadikan Jakarta sebagai sebuah tempat di mana makhluk hidup dapat tumbuh berkembang sesuai kodratnya.

"Kami berharap rumah dan hunian ini menjadi habitat untuk tumbuh kembangnya keluarga-keluarga di Jakarta dengan sehat dan bahagia," ucap Anies.

Terkait dengan 33 gedung rusunawa dengan 7.421 unit di dalamnya yang diresmikan Kamis ini, Anies berpesan kepada para penghuni agar membangun suasana kebersamaan dan persaudaraan. "Yang membangun gedungnya adalah pemerintah, yang membangun persaudaraan adalah penghuninya. Ketika diresmikan bangunan terlihat di statistik, tapi hidup rukun, damai itu tidak bisa dilihat statistik. Yang tinggal di tempat ini sadari, bahwa tidak ada tetangga yang sempurna. Karena itu bapak ibu harus bisa membangun suasana yang damai, tenang, dan sejuk," ucap Anies.

Diketahui, 33 gedung dan 7.421 unit rusunawa ini merupakan rekor pembangunan unit rusunawa terbanyak dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Rusunawa yang diresmikan, diklaim memiliki kualitas fisik bangunan, sarana prasarana lingkungan, hingga manajemen yang dapat disejajarkan dengan hunian vertikal oleh pihak swasta atau apartemen komersil.

Rusunawa yang baru dibangun juga disebut mengedepankan pemberdayaan penghuninya, karenanya dilengkapi dengan aksesibilitas ke transportasi umum, penyediaan ruang usaha bagi UMKM, dan fasilitas penunjang lainnya, serta pelatihan keterampilan sebagai upaya membangun kehidupan penghuni makin sejahtera.

Selain fasilitas yang lengkap, manajemen penghunian pun dilakukan secara transparan dan cepat karena pendaftaran dilakukan secara daring melalui aplikasi Sistem Informasi Perumahan dan Permukiman (Sirukim). Aplikasi Sirukim merupakan bentuk modernisasi manajemen pengelolaan rusunawa yang lebih responsif seperti menindaklanjuti kebutuhan penghuni, termasuk dalam melakukanpengelolaan terhadap keluhan penghuni.

Proses pendaftaran melalui Sirukim lebih singkat, yakni 17 hari dari yang sebelumnya 70 hari. Untuk pengaduan dan keadaan darurat, akan diproses paling lambat 60 menit, sementara untuk pengaduan sarana prasarana akan diproses paling lambat 2x24 jam.

Setiap unit rusunawa memiliki luas 36 meter persegi, terdiri dari ruang keluarga, dua unit kamar tidur, dapur, kamar mandi, dan balkon yang didukung dengan material bangunan yang berkualitas baik, penggunaan lift yang dilengkapi dengan kartu akses guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi semua penghuni, adanya sirkulasi dan pencahayaan yang baik di area koridor, serta adanya ruang komunal atau ruang bersama sebagai tempat interaksi penghuni.

"Dengan menempati rusunawa yang berkualitas, sehat, dan terjangkau, akan mampu meningkatkan ikatan emosional dan rasa kepedulian sesama penghuni menuju keluarga yang makin sejahtera, rukun, dan bahagia. Masyarakat dapat mengakses aplikasi Sirukim atau datang langsung ke Galeri Huni di Taman Martha Tiahahu, Jakarta Selatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," ujar Kepala Dinas PRKP DKI Jakarta Sarjoko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement