Jumat 19 Aug 2022 13:43 WIB

Erick Thohir Dukung Langkah Kemenhub Stabilkan Harga Tiket Pesawat

Erick meminta Garuda Indonesia menambah frekuensi penerbangan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Calon penumpang melihat jadwal penerbangan lewat layar elektronik di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (8/8/2022). Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengizinkan maskapai untuk menaikkan harga tiket pesawat yang berkisar 15 persen hingga 25 persen tergantung jenis pesawat karena adanya fluktuasi harga bahan bakar pesawat (Avtur).
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Calon penumpang melihat jadwal penerbangan lewat layar elektronik di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (8/8/2022). Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengizinkan maskapai untuk menaikkan harga tiket pesawat yang berkisar 15 persen hingga 25 persen tergantung jenis pesawat karena adanya fluktuasi harga bahan bakar pesawat (Avtur).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara intens berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terkait upaya pemerintah menstabilkan harga tiket pesawat. Erick menyebut harga tiket pesawat merupakan salah satu komponen penting dalam pengendalian inflasi.

"Kemarin saat Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 di Istana Negara, Bapak Presiden secara tegas meminta agar harga tiket pesawat dapat distabilkan karena ini penting dampaknya bagi pengendalian inflasi kita," ujar Erick di Jakarta, Jumat (19/8/2022).

Baca Juga

BUMN, ucap Erick, pun segera bergerak cepat untuk menyiapkan formula dalam menstabilkan harga tiket pesawat. Erick menyampaikan, BUMN tak hanya bertugas sebagai motor penggerak perekonomian bangsa, melainkan juga harus hadir menjadi penyeimbang tatkala harga pasar tengah mengalami gejolak. Hal ini, lanjut Erick, telah dibuktikan BUMN saat melakukan intervensi harga masker hingga operasi pasar untuk kebutuhan pangan. 

"Kali ini, kita pun harus hadir menjadi penyeimbang pasar dalam menjaga inflasi dan juga membantu masyarakat mendapatkan harga tiket pesawat yang terjangkau," lanjut pria kelahiran Jakarta tersebut.

 

Erick mengaku telah meminta PT Garuda Indonesia (Persero) melakukan sejumlah langkah seperti penambahan frekuensi penerbangan guna memenuhi peningkatan permintaan pengguna jasa pesawat. Mantan Presiden Inter Milan tersebut menilai hal ini dapat berdampak pada penurunan harga tiket pesawat.

Dia menyebut melambungnya harga tiket pesawat menjadi momentum bagi Garuda untuk kembali meraih kepercayaan masyarakat. Erick menilai intervensi harga tiket pesawat menjadi bukti bahwa transformasi dan restrukturisasi Garuda sudah berada di jalur yang tepat. 

"Ini saatnya bagi Garuda untuk hadir dan menjawab kepercayaan dan dukungan masyarakat yang kini tengah membutuhkan harga tiket pesawat yang terjangkau," ungkapnya.

Selain itu, Erick juga mendukung penuh langkah Kemenhub dalam mengendalikan harga tiket pesawat. Dia menilai upaya Kemenhub melibatkan para pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah dalam membantu memastikan tingkat keterisian penumpang, memberikan subsidi, dan insentif lainnya, sudah tepat.

Pasalnya, persoalan harga tiket pesawat memerlukan sinergitas banyak pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, hingga swasta.  "Dengan kolaborasi menyeluruh, kita optimistis dapat segera menstabilkan harga tiket pesawat. Hal ini tentu akan berdampak besar bagi aktivitas dan juga perekonomian masyarakat kita yang sangat membutuhkan moda transportasi udara tersebut," papar Erick menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement