Sabtu 20 Aug 2022 21:57 WIB

Dekranasda Jabar Resmikan Rumah Belajar Batik di Tasikmalaya

Rumah Belajar Batik ini didirikan untuk melestarikan warisan Nusantara.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ketua Dekranasda Jabar, Atalia Praratya Kamil, meresmikan Rumah Belajar Batik di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Sabtu (20/8/2022).
Foto: Dok. Diskominfo Jabar
Ketua Dekranasda Jabar, Atalia Praratya Kamil, meresmikan Rumah Belajar Batik di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Sabtu (20/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat (Jabar) meresmikan Rumah Belajar Batik di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Sabtu (20/8/2022). Peresmian Rumah Belajar Batik itu merupakan bagian dari upaya pelestarian warisan Nusantara yang ada di Jabar.

Ketua Dekranasda Jabar, Atalia Praratya Kamil, mengatakan, Rumah Belajar Batik ini didirikan untuk melestarikan warisan Nusantara. Sebab, ia tak ingin warisan kain Nusantara itu hilang begitu saja karena tidak ada regenarasi. Karena itu, Dekranasda Jabar bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar dan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) membuat Rumah Belajar Batik sebagai wadah untuk melahirkan generasi pembatik yang baru.

Baca Juga

"Sangat penting menghadirkan generasi-generasi yang mencintai batik dan mampu melestarikannya," kata dia, usai meresmikan Rumah Belajar Batik, Sabtu (20/8/2022).

Ia menilai, proses pembuatan batik bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk membuat batik yang indah, terdapat sejumlah langkah, mulai dari pembuatan pola hingga penjahitan, yang harus dilakukan. Langkah-langkah itulah yang akan diajarkan di Rumah Belajar Batik.

Tak hanya itu, di tempat itu para peserta juga akan diajari cara mengenalkan produk batik melalui dunia digital. "Jadi yang saya berikan apresiasi luar biasa ini YCAB, sudah memiliki tiga rumah belajar lain, selian di Jawa Barat untuk memberikan pemberdayaan dan pendalaman untuk bagaimana bisa belajar membatik ini," ujar dia.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar, Iendra Sofyan, mengatakan, Rumah Belajar Batik Tasikmalaya bertujuan untuk membangun keterampilan generasi muda usia produktif dalam mengembangkan kerajinan batik. Selain itu, Rumah Belajar Batik didirikan untuk membangun keterampilan kewirausahaan, sehingga dapat membuka peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat.

"Tidak sampai di situ, dalam pembuatan batik juga selain kewirausahaan juga dipertimbangkan masalah lingkungan, dengan mendaur ulang bahan pewarna, dan juga pewarna yang digunakan ramah lingkungan," kata dia.

Di Rumah Belajar Batik, peserta akan diberikan tiga materi utama, yaitu pembuatan batik tulis maupun cap, kewirausahaan, dan literasi keuangan. Ia menjelaskan, pelatihan pembuatan batik tulis diawali dengan tahapan pembuatan sketsa, penjiplakan ke kain, pelilinan (klowong), pengisian motif (isen-isen), pewarnaan, penutupan, hingga pelorodan.

Menurut Iendra, materi yang diberikan tidak terbatas pembekalan materi pemasaran dan pembuatan batik, melainkan juga dengan materi menjahit dan juga bordir. "Kami juga menyediakan akses modul literasi keuangan melalui pelatihan online yang interaktif dan menarik," ujar dia.

Pemerintah berharap para peserta yang mengikuti pembelajaran di Rumah Belajar Batik bisa mendapatkan keterampilan vokasi yang akan menjadi bekal bagi para peserta untuk mandiri. Diharapkan juga, para peserta itu nantinya dapat menciptakan lapangan kerja baru di Tasikmalaya maupun Jabar.

Iendra mengatakan, masyarakat yang diajak bergabung dalam periode pembelajaran sampai saat ini telah mencapai 3.000 orang peserta yang mengikuti pelatihan literasi keuangan. Namun, hanya 150 orang peserta terpilih yang dapat mengikuti pelatihan vokasi membatik dan bimbingan pelatihan bisnis.

"Itu sudah kita lakukan sebelumnya dan kita harapkan berkelanjutan," kata dia.

Sementara itu, Ketua YCAB, Veronika Kolondang, mengatakan, pihaknya menargetkan akan ada 3.200 orang pengrajin yang dapat mengikuti program itu. Menurut dia, 3.200 orang itu memang para pengrajin yang sudah bisa menghasilkan karya. Namun, pihaknya akan lebih menekankan proses pemasaran karya itu.

"Dengan begitu, penjualan produknya tidak melalui berbagai hal seperti pengepul dan lainnya, tapi bisa ke pembeli langsung," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement