Ahad 21 Aug 2022 11:11 WIB

Ancaman Keamanan Tinggi, Masyarakat Diminta Lindungi Seluruh Perangkat Digital

Kemenkominfo sebut warga perlu edukasi tingkatkan keamanan digital

Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring di salah satu situs belanja daring di Jakarta. Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring di salah satu situs belanja daring di Jakarta. Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.

Meski kecanggihan teknologi digital berkembang secara masif, dan pengguna internet sudah mencapai 204,7 juta orang pada Februari 2022 namun patut disayangkan warga Indonesia belum sepenuhnya mahir menggunakan digital. Sehingga aspek keahlian, keamanan digital, etika serta budaya digital masih perlu memerlukan edukasi. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Founder, Komisaris Lenere Business Suites, Eko Prasetyo mengatakan, tingginya aktivitas digital pun ikut membuka potensi buruk penipuan online dan pencurian akun sehingga masyarakat perlu memiliki pemahaman keamanan digital. 

"Pengguna media digital perlu melindungi perangkat digitalnya hardware maupun software," kata Eko kata saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Senin (15/8/2022).

Ancaman keamanan digital di sisi perangkat biasanya datang lewat serangan malware yang berupa virus, trojan horse, ransomeware dan jenis lainnya dengan tujuan mencuri data pribadi personal maupun perusahaan untuk tebusan uang. Ada juga jenis penipuan phising yang memancing korban untuk mengisi data pribadi lewat tautan link dan scam dalam bentuk telepon, email, yang memiliki tujuan mendapatkan uang. 

"Semua jenis penipuan ini semakin marak di era digital yang melakukan peretasan akun, hingga lowongan kerja palsu dan modus percintaan mencari kelemahan korban di sisi emosional," katanya lagi.

Ancaman akan keamanan digital tersebut membuat setiap pengguna harus memastikan keamanan gawai dan media digitalnya. Sangat perlu untuk memakai anti virus berbayar di perangkat komputer agar terhindar dari serangan Malware. Amankan akun gunakan password yang sulit ditebak, dan manfaatkan fitur keamanan tambahan yang disediakan penyedia aplikasi seperti 2FA (2 Factor-Authentification). 

Untuk menyaring yang dibagikan di media sosial juga penting agar data pribadi tidak bocor. Serta waspadai tautan tidak dikenal dan mengenali lebih seksama dengan siapa saja berteman di media sosial.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement