Selasa 23 Aug 2022 13:59 WIB

Wapres: 80 Persen Rumah Tangga Tinggal di Rumah Milik Sendiri

Wapres sadar tidak semua masyarakat miliki kematangan finansial untuk beli hunian.

Tangkapan layar saat Wakil Presiden Maruf Amin meluncurkan perdana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) Syariah di Pemerintah Provinsi Aceh secara daring, Selasa (23/8).
Foto: dok. BPMI/Setwapres
Tangkapan layar saat Wakil Presiden Maruf Amin meluncurkan perdana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) Syariah di Pemerintah Provinsi Aceh secara daring, Selasa (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, sebanyak 80 persen rumah tangga Indonesia sudah tinggal di rumah dengan status milik sendiri. "Sebagian besar rumah tangga di Indonesia, sekitar 80 persen, sudah tinggal di rumah dengan status milik sendiri," kata Wapres Ma'ruf Amin pada sambutan secara daring, pada Peluncuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) Syariah, Banda Aceh, Selasa (23/8/2022).

Wapres mengatakan, masyarakat yang belum mencukupi kebutuhan atas hunian, atau belum memiliki rumah tinggal dengan hak milik tentu ingin mewujudkannya. Sebab, tempat tinggal adalah hak dasar individu, sekaligus sebagai sarana pembinaan keluarga. Namun, tidak semua masyarakat memiliki kematangan finansial untuk membeli hunian.

Baca Juga

Apalagi, bagi masyarakat perkotaan, yang keterjangkauan untuk memiliki rumah turut dipengaruhi harga hunian yang cenderung meningkat setiap tahunnya, bahkan di atas rata-rata daya beli. Karena itu, kata Wapres, Tapera Syariah menjadi salah satu sarana untuk membantu mewujudkan kepemilikan rumah bagi masyarakat, yang kebutuhannya kian meningkat, kini mencapai 12,75 juta unit.

"Tapera Syariah sekaligus merupakan perwujudan pembangunan ekonomi yang sejalan dengan maqashid syariah karena memfasilitasi kebutuhan masyarakat melalui hadirnya skema tabungan perumahan yang sesuai prinsip syariah," jelas Wapres.

Menurutnya, momentum peluncuran Tapera Syariah juga dinilai sangat tepat. Bagi industri jasa keuangan, tren gaya hidup Islami dengan meningkatnya preferensi masyarakat akan produk/jasa yang sesuai syariah, telah menciptakan pasar baru yang menarik.

Dia menyampaikan, peningkatan preferensi masyarakat tidak hanya terlihat di sektor jasa keuangan dan sektor unggulan ekonomi syariah lainnya, tetapi juga terjadi di sektor perumahan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan rumah dari bank syariah mencapai Rp103,24 triliun per Maret 2022, naik hampir 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Wapres juga mendapat laporan, per Agustus 2022 terdapat 6,75 persen peserta aktif Tapera yang menyatakan peminatan terhadap prinsip pembiayaan syariah. "Mengingat preferensi masyarakat terhadap pembiayaan perumahan secara syariah masih akan terus meningkat, masih ada ruang besar bagi pengembangan Tapera Syariah di masa yang akan datang," kata wapres.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement